Senin 26 Dec 2016 13:00 WIB

Terduga Teroris Purwakarta Rencanakan Serang Pos Polisi

Rep: Mabruroh/ Red: Hazliansyah
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Brigjen Pol Rikwanto (kanan) memberikan keterangan kepada awak media terkait penangkapan teroris di Waduk Jatiluhur saat menggelar konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/12).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Brigjen Pol Rikwanto (kanan) memberikan keterangan kepada awak media terkait penangkapan teroris di Waduk Jatiluhur saat menggelar konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Densus 88 melakukan penggerebekan terhadap lokasi teroris di Waduk Juanda Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Ahad (25/12) kemarin. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Porli Brijen Rikwanto mengatakan, rencananya teroris tersebut akan melakukan penyerangan di pos polisi Bunder, Purwakarta.

"Mereka sudah melakukan survei ke beberapa tempat dan kesimpulannya mengambil lokasi pos polisi bunder," ujar Rikwanto di Mabes Porli, Jakarta Selatan, Senin (26/12).

Hasil interogasi sementara kata Rikwanto, alasan pengeboman di kawasan pos polisi bunder karena minimnya pengawasan dan penjagaan. Sehingga kawasan tersebut menjadi incaran utama setelah sebelumnya para terduga teroris mempertimbangkan pos polisi Polsek maupun Polres yang ketat penjagaan.

"Dengan pertimbangan pos polisi (bunder) tersebut penjagaan sedikit, sedangkan Polsek dan Polres itu besar (penjagaan ketat)," ujar Rikwanto.

Para terduga teroris dikatakan Rikwanto berencana melakukan aksi pada malam pergantian tahun.

"Kemarin 25 Densus 11.30 WIB telah dilakukan penangkapan terhadap empat orang terduga pelaku terorisme. Dari penangkapan tersebut dua orang berhasil ditangkap, sedangkan dua orang lagi yang akan ditangkap melakukan perlawanan sehingga terpaksa dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia," ujar dia.

Dua orang yang diamankan yakni, Rizal dan Irfan. Sedangkan yang meninggal dunia yaitu Abu Sofi dan Abu Faiz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement