REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi mengakui belum maksimal memperhatikan keberadaan penjaga pantai dari Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista). Ke depan pemkab berjanji memberikan perhatian lebih.
Hal ini disampaikan menyusul ditariknya sebagian petugas penjaga pantai Balawista Palabuhanratu akibat ketiadaan perhatian Pemkab Sukabumi. Langkah tersebut diambil menjelang momen liburan panjang akhir tahun.
"Rencana penarikan anggota Balawista selama musim liburan akhir tahun ini tentu sangat memprihatinkan," ujar Kabag Humas Pemkab Sukabumi Yudi Panca Yoga kepada Republika.co.id,Ahad (25/12).
Selama ini lanjut dia, kiprah Balawista sudah tidak diragukan lagi dalam melindungi dan mencegah terjadinya kecelakaan laut. Wisata pantai terutama di kawasan Palabuhanratu diminati begitu banyak wisatawan. Terlebih, pada musim liburan akhir tahun yang selalu dikunjungi puluhan ribu wisatawan.
Oleh karena itu lanjut Yudi, pemerintah berharap langkah yang akan diambil pengurus Balawista untuk dipertimbangkan kembali demi keselamatan para wisatawan. "Terkait perhatian pemerintah, memang sejauh ini masih belum maksimal," imbuh dia.
Sekalipun ungkap Yudi, sesungguhnya setiap tahun selalu ada program bantuan. Salah satunya pada 2015 lalu dialokasikan bantuan untuk Balawista senilai Rp 15 juta dan 2016 senilai Rp 75 juta. Bantuan tersebut untuk berbagai peralatan keselamatan seperti bendera, seragam, dan lain sebagianya.
Namun harus diakui, selama ini bantuan tersebut belum memadai dan menyentuh ke arah kesejahteraan anggota penyelamat wisata tirta.
Pada 2017, kata Yudi, telah ditandatangani Keputusan Bupati tentang Satgas Penyelamatan Wisata Tirta yang anggotanya adalah juga dari Balawista dan Sarda. Pembentukan satgas ini akan memberi peluang kepada instansi pembina untuk mulai mengarahkan perhatiannya bagi peningkatan kesejahteraan anggota satgas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
