Ahad 25 Dec 2016 16:16 WIB

Warga tak Menyangka Ada Terduga Teroris di Kolam Pemancingan Ikan

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nur Aini
Suasana penggerebekan empat terduga teroris yang bersembunyi di kolam jaring apung (KJA) Waduk Jatiluhur, Kampung Karang Layung, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, Ahad (25/12).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Suasana penggerebekan empat terduga teroris yang bersembunyi di kolam jaring apung (KJA) Waduk Jatiluhur, Kampung Karang Layung, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, Ahad (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Warga Kampung Karang Layung, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, Jabar, tak menyangka ada terduga teroris di wilayahnya. Hal ini karena, keempat terduga teroris itu datang ke lokasi tersebut untuk memancing ikan di Waduk Jatiluhur.

Maksum Kosasih (32 tahun), warga setempat, mengatakan, keempat warga itu berada di rumah kolam jaring apung (KJA) yang lokasinya beberapa kilometer dari Tanggul Ubrug. Warga tak mengira kalau mereka itu terduga teroris.

"Dua teroris yang ditembak mati, (mereka) itu sudah agak lama di KJA. Kalau yang ditangkap hidup, baru datang tadi malam," ujar Maksum, kepada Republika.co.id, Ahad (25/12).

Menurutnya, sejak Ahad pagi hingga sore banyak aparat kepolisian baik dari Densus 88 Antiteror maupun dari kepolisian setempat. Aksi baku tembak melumpuhkan teroris terjadi sekitar pukul 12.30 WIB.

 

Baku tembak itu terjadi setelah ada dua orang ditangkap Densus 88. Dari kedua orang itu, Densus mengetahui ada dua lagi yang bersembunyi di rumah KJA. Sehingga, tim khusus ini berkoordinasi dengan Satpol Air Polres Purwakarta menuju lokasi persembunyian. "Kami tak menyangka, kalau mereka teroris. Kami tahunya mereka pemancing biasa," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan, Tim Densus yang dipimpin langsung oleh Kasatgaswil Jabar Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Arif Makhfudiharto, awalnya menangkap dua terduga teroris. Mereka yang ditangkap hidup yaitu Rijal dan Ivan Rahmat Syarif. Keduanya warga Kabupaten Bandung Barat. "Saat akan ditangkap, keduanya melakukan perlawanan dengan menggunakan pisau lipat," ujarnya.

Kemudian, dari keterangan dua terduga teroris yang ditangkap itu, ada dua orang lainnya yang bersembunyi di KJA. Karenanya, petugas langsung melakukan perburuan. Ketika hendak ditangkap, seorang terduga teroris melakukan perlawanan dengan menyabetkan sebilah golok ke petugas. Polisi mengaku petugas memberikan tembakan peringatan sebanyak lima kali. Lalu, melumpuhkan keduanya hingga mendapatkan tembakan yang menyebabkan keduanya tewas di tempat.

Baca juga : Densus 88 Gerebek Teroris yang Sembunyi di KJA Jatiluhur 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement