REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyindir Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang gemar merilis hasil survei dengan responden terbatas. Ia menilai, ada maksud di balik seringnya lembaga pimpinan Denny JA itu merilis hasil surveinya.
"Ini kan pembentukan opini, survai-survei apa sih, yang penting tanggal 15 Februari (pemungutan suara)," kata dia di Jakarta, Kamis (22/12).
Anies mengatakan, tak akan terlalu fokus dengan hasil survei eksternal yang dirilis beberapa lembaga survei. Dia lebih percaya survei internal timnya daripada lembaga lain. Anies mengaku ada perbedaan signifikan. Ia menilai, hal itu lantaran pengambilan jumlah sampel yang berbeda.
"Karena itu kami tidak membaca survei eksternal apalagi survei yang responden terbatas tapi diekspos besar-besaran. Kalau survei responden terbatas diekspos besar-besaran rasanya agak yaa...," ujar dia.
Cagub nomor urut tiga itu menyindir sejumlah lembaga survei dan mengaitkannya dengan fenomena 'telolet'. Ia menilai, hasil survei dari beberapa lembaga survei yang dirilis dalam beberapa waktu terakhir disebutnya 'telolet'.
"Iya, survei juga ada yang 'telolet', memang 'telolet'. Ada banyak jenis 'telolet'. Saya lihat survei juga banyak 'telolet'," kata dia sambil tersenyum.