REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri telah menangkap teroris di empat kota di Indonesia. Mereka memiliki kaitan dengan teroris bernama Bahrun Naim di Suriah.
Peneliti Intelijen Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib mengatakan sepanjang Bahrun Naim masih bisa bebas beroperasi di Suriah, ancaman teror di Indonesia masih akan terus ada.
"Kuncinya adalah di Bahrun Naim, Polri harus berani menangkap Naim di Suriah, " ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (21/12).
Menurut Ridlwan, sejak 2015 Bahrun Naim dengan sangat rapi membangun jaringan di Indonesia. Pada Desember 2015 jaringannya di Bekasi terbongkar, namun pada Januari 2016 ada sel lain yang bisa melakukan teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta.
"Selalu begitu, kelompok ISIS di bawah arahan taktik Bahrun Naim selalu punya pelapis serangan. Satu sel dibongkar, yang lain menyerang, " kata alumnus S2 Intelijen itu.
Ridlwan menduga saat ini jaringan ISIS di Indonesia sudah menyatu antara kelompok Amman Abdurahman, kelompok Bahrumsyah, dan kelompok Naim. "Jika analisa ini terkonfirmasi dari pemeriksaan jaringan Bekasi dan Pamulang, maka Polri menghadapi lawan yang makin tangguh, " kata Ridlwan.
Ditambah lagi, mereka sudah menyiapkan perempuan sebagai eksekutor. "Intelijen harus benar benar teliti dan melakukan upaya pencegahan agar tidak ada sel yang bisa lolos dan melakukan serangan di akhir tahun ini," kata dia.