Kamis 22 Dec 2016 10:29 WIB

BPBD Bengkulu Tambah Enam Sirene Tsunami

Alat peringatan dini tsunami (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Alat peringatan dini tsunami (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BENGKULU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu menambah enam sirene alat peringatan dini tsunami bagi masyarakat di pesisir wilayah daerah itu. Saat ini Bengkulu baru memiliki dua sirene tsunami yang dibangun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dua sirene tersebut ditempatkan di wilayah Kota Bengkulu yakni di Kelurahan Padang Harapan dan Kelurahan Berkas.

"Dalam anggaran tahun 2017 kami anggarkan enam sirene untuk ditempatkan di wilayah pesisir yang padat permukiman," kata Kepala BPBD Provinsi Bengkulu, Husni Mahyudin, Kamis (22/12).

Ia mengatakan ada enam kabupaten lainnya yang juga rawan bencana gempa dan tsunami yang membutuhkan alat peringatan dini.  Enam kabupaten yang membutuhkan sirene tsunami yakni pesisir Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Kaur, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan dan Seluma.

Selain enam kabupaten tersebut, pulau terluar Pulau Enggano juga membutuhkan alat sirene tsunami tersebut untuk sistem peringatan dini bagi ribuan masyarakat di pulau itu.

"Alatnya mahal jadi pengadaan bertahap tidak bisa sekaligus untuk seluruh daerah pesisir," ucapnya.

Dua unit sirene yang ada di Kota Bengkulu kata dia dikendalikan oleh petugas di BPBD Bengkulu, namun dapat diambilalih oleh BKMG jika 11 menit setelah gempa petugas BPBD Bengkulu belum mengaktifkan. Untuk pemeliharaan alat tersebut, petugas BPBD secara rutin melakukan tes dengan mengaktifkan alat tersebut setiap bulannya pada tanggal 26.

Bengkulu termasuk dalam daerah rawan gempa bumi dan tsunami karena berada di pertemuan lempeng aktif Indoaustralia dan Eurasia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement