REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan memberlakukan sistem One Man One Ticket atau satu tiket untuk satu orang mulai 11 Januari 2017. Sistem One Man One Ticket tersebut diberlakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data perjalanan seluruh pelanggan Transjakarta, sekaligus menentukan pola perjalanan.
"Sistem One Man One Ticket itu akan kami berlakukan secara efektif mulai 11 Januari 2017 di Koridor 1 sampai Koridor 12," kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono, Rabu (21/12).
Ia mengatakan dengan adanya data perjalanan seluruh pelanggan transjakarta bisa dilakukan penyesuaian rute atau infrastruktur Transjakarta sehingga pelayanan kepada pelanggan lebih maksimal. Dia menuturkan di dalam aturan sistem One Man One Ticket, tiap-tiap pelanggan Transjakarta diwajibkan memiliki kartu elektronik (e-ticketing) untuk dapat menikmati fasilitas transportasi masal tersebut.
"Selain itu, bagi pelanggan yang tidak melakukan tap out, maka kartu e-ticketing akan terblokir. Pelanggan tidak akan bisa melakukan tap in untuk perjalanan selanjutnya," tutur Budi.
Oleh karena itu, dia menghimbau kepada seluruh pelanggan agar tidak lupa melakukan tap out setiap kali mengakhir perjalanan dengan Bus Transjakarta. Lebih lanjut, dia mengungkapkan setelah pelaksanaan sistem One Man One Ticket di Koridor 1 sampai Koridor 12, mekanisme tersebut akan dikembangkan untuk rute bus lainnya.
Seperti diketahui, PT Transjakarta telah memberlakukan sistem tap in dan tap out di 12 koridor Transjakarta sejak 12 Oktober 2016.