REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, meminta Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Pemuda Muhammadiyah, tidak perlu ikut melakukan pengamanan gereja jelang dan saat Natal dan tahun baru nanti. Jangan sampai, kata dia, keikutsertaan Kokam melakukan pengamanan, membangun kesan seolah umat Kristen yang merayakan Natal dan tahun baru di bawah ancaman umat lain.
''Karena sejatinya kita percaya umat beragama di Indonesia memahami pentingnya toleransi yang otentik,'' kata Dahnil, dalam siaran persnya, Rabu (21/12).
Menurutnya, pengamanan adalah tanggung jawab dan tugas pihak Kepolisian Republik Indonesia. Pemuda Muhammadiyah percaya penuh dan tidak pernah ragu dengan kemampuan pihak kepolisian menjaga keamanan perayaan Natal dan tahun baru.
Oleh sebab itu, Kokam Pemuda Muhammadiyah di seluruh Indonesia cukup membantu pihak kepolisian memastikan lingkungan sekitar aman dan nyaman selama perayaan Natal dan tahun baru nanti. Kokam Pemuda Muhammadiyah, lanjut dia, akan ikut dan wajib melakukan pengamanan Gereja bila ada fakta ancaman dan perusakan rumah ibadah dan Pelaksanaan Natal oleh kelompok tertentu.
''Karena Ajaran Islam terang dan tegas melarang merusak tempat ibadah seperti ditegaskan di Surah al-Hajj ayat 40,'' ujarnya.
Ia menegaskan, siapa pun yang mengganggu pelaksanaan ibadah agama lain adalah ancaman bagi kebebasan beragama, dan bertentangan dengan ajaran Islam yang dipahami oleh Pemuda Muhammadiyah. Mengganggu agama lain merupakan ancaman bagi Pancasila yang menjadi falsafah bersama rakyat Indonesia sebagai Bangsa dan Negara, yang selama Ini ikut dijaga dan dipertahankan oleh Kokam Pemuda Muhammadiyah.
Terakhir, Dahni menuturkan, adalah kewajiban seluruh kader Kokam Pemuda Muhammadiyah menampilkan sikap dan prilaku toleransi yang otentik, bukan toleransi yang penuh dengan kepura-puraan dan simbolik. ''Kader Kokam Pemuda Muhammadiyah wajib selalu membuka diri, merawat karakter gotong royong dan tolong menolong di lingkungannya masing-masing, dengan siapa saja tanpa melihat agama, suku dan keberagaman lainnya,'' ujarnya.