REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni mengatakan, konsep pengarusutamaan gender (gender mainstreaming) yang terus berkembang di Indonesia, menandakan perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama. Tak terkecuali kesempatan untuk menjadi pemimpin daerah.
"Ini jelas sekali bahwa tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan," kata Sylvi di Kantor PWI Pusat, Jalan Kebon Sirih, Gambir, Jakarta, Selasa (20/12).
Namun begitu, menurut mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu, seorang perempuan yang dipercaya menjalankan roda pemerintahan harus bisa menunjukan peran dan fungsi serta aktualisasi diri tanpa melupakan kodratinya. Artinya, mereka juga jangan sampai melupakan tanggung jawabnya di rumah sebagai seorang istri yang harus berbakti pada suaminya.
"Hari ini mungkin saya di sini sebagai plt Kasatpol PP, ya bergeraklah seperti itu. Tapi ketika di rumah, suami saya adalah imam," terang Sylvi.
Sylvi meyakini, para perempuan yang terpilih menjadi pemimpin daerah pun akan bisa menjalankan dua tanggung jawab tersebut secara beriringan. Mereka bisa melanjutkan karirnya sebagai penggerak roda pemerintahan, tapi juga tetap memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri dan seorang ibu bagi keluarganya.
"Tinggal bagaimana, how to manage your time," ucap Sylvi.
Jumlah laki-laki dan perempuan yang berimbang di Jakarta ini, menurutnya menjadikan perempuan terbuka peluangnya untuk menjadi pemimpin. Apalagi, yang paling mengerti urusan perempuan adalah perempuan itu sendiri.