REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau langsung kerusakan jalan utama yang ada di wilayah Kabupaten Banyumas, Senin (19/12). Ia antara lain meninjau kerusakan jalan di wilayah Kecamatan Pekuncen, yang merupakan jalur penghubung antara jalur utara dan jalur selatan.
Meski demikian, Gubernur tidak sampai melakukan peninjauan hingga ke wilayah menjelang perbatasan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes yang kerusakannya sudah sangat parah. Iring-iringan rombongan gubernur hanya meninjau hingga Desa Cikawung Kecamatan Pekuncen yang masih cukup jauh dari perbatasan.
Walaupun tidak meninjau lokasi jalan yang sangat parah, Gubernur mengakui hampir semua jalan nasional di wilayah Jawa Tengah selatan bagian barat memang mengalami kerusakan parah. "Ya, memang parah. Baik di ruas Purwokerto hingga Tegal, Purwokerto ke arah Bandung, dan juga jalur tengah dari Banyumas hingga Wonosobo," katanya.
Bahkan Gubernur mengakui sampai setiap hari ia menerima pesan melalui SMS, twitter, WA, instagram dari warga masyarakat yang melaporkan kerusakan jalan di ruas-ruas jalur tersebut. Bahkan banyak yang melaporkan terjadinya kecelakaan akibat jalan rusak atau terjadi kemacetan hingga berjam-jam.
Untuk itu, Ganjar mengaku sudah melaporkan pada Menteri Pekerjaan Umum dan meminta jalan yang rusak bisa segera diperbaiki. Terlebih pada masa menjelang liburan akhir tahun seperti sekarang ini. "Tadi pagi saya telepon dengan pak Menteri (PU). Tapi yang jadi problem anggaran 2016 sudah berakhir dan uang sudah habis," katanya.
Kementerian PU, kata Ganjar, hanya bisa menyatakan bahwa perbaikan baru bisa dilaksanakan mulai Januari 2017. "Informasinya, lelang sekarang sudah jalan sehingga pertengahan Januari sudah bisa dikerjakan. Bukan hanya sekadar menambal, tetapi akan dibuat baru dengan konstruksi baru sehingga kondisi jalan akan mulus," katanya.
Meski demikian, untuk menghadapi musim liburan akhir tahun yang diperkirakan akan menyebabkan peningkatan arus lalu lintas, Ganjar telah mendapat kesanggupan dari pihak Balai Besar Jalan Nasional untuk melakukan perbaikan. "Pihak balai besar sudah turun dan ditargetkan bisa selesai tanggal 23 Desember 2015," jelasnya.
Namun perbaikan yang dilakukan Balai Besar Jalan Nasional baru sekadar melakukan penambalan jalan yang rusak parah. Untuk itu, kondisi jalan pasca perbaikan bukan berarti jalan sudah nyaman dilalui. "Tapi paling tidak, tidak membahayakan pengguna jalan," katanya.
Untuk mempercepat penyelesaian, Ganjar mengaku sudah minta pihak balai besar untuk menambah tenaga perbaikan. Terutama karena kondisi cuaca yang masih turun hujan, sehingga saat belum turun hujan pekerjaan penambalan bisa mancakup area yang cukup luas. 'Bila nanti kurang dana, mungkin bisa dibantu CSR dari perusahaan kontruksi," katanya.