Kamis 15 Dec 2016 15:43 WIB

Ahok Buat Program yang Prioritaskan Perempuan

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ilham
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat (kanan) berjabat tangan saat menghadiri acara penggalangan dana kampanye Ahok-Djarot di Jakarta, Minggu (27/11).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat (kanan) berjabat tangan saat menghadiri acara penggalangan dana kampanye Ahok-Djarot di Jakarta, Minggu (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok bersama pasangan calonnya, Djarot Saiful Hidayat memiliki visi otak, perut dan kantong dalam programnya. Visi itu diklaim karena peran kaum perempuan dalam membantu suami mencari uang lewat beberapa usaha kecil sampai bekerja dengan berbagai profesi.

"Untuk mereka kaum perempuan yang memilih bidang usaha informal ada program bagi hasil 20–80 untuk budidaya ini untuk ibu-ibu di Kepulauan Seribu, ada juga usaha konveksi seperti ibu-ibu di Rusun Tambora, membuat taplak meja, serbet, dan lainnya," kata Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/12).

Menurut Ahok, berdasarkan pengalamannya, sangat biasa jika anak ditinggalkan ayah karena pengaruhnya tidak begitu besar. Tetapi kalau ditinggalkan ibu, pengaruhnya cukup besar. "Jangan lupa kedahsyatan ASI terhadap perkembangan balita, dan itu membuktikan betapa peran perempuan cukup besar,” jelasnya.

Bagi Ahok, kesehatan perempuan menjadi prioritas karena ia tidak ingin rumah tangga menjadi pecah, hanya karena kesehatan perempuan tidak terjaga dengan baik. Untuk itu mantan Bupati Belitung Timur ini menaruh perhatian khusus untuk menjaga kesehatan gigi, agar tidak memiliki masalah kesehatan.

Ide untuk menjaga kesehatan gigi perempuan ini karena terinspirasi dengan banyak kasus yang terjadi di kampung halamannya, Belitung Timur. Di kampung halamannya, banyak suami lebih memilih betah menghabiskan waktu untuk ngobrol atau kongkow di kafe-kafe bersama perempuan penghibur. Kegiatan suami yang betah di kafe-kafe, karena para istri khususnya perempuan Belitung Timur enggan merawat dirinya.

"Gigi tidak pernah dirawat, di rumah senangnya pakai daster melulu dan tidak mau berhias diri. Ini tentu membuat para suami gak betah karena setiap hari melihat seperti itu," ucapnya.

Keluhan yang diterima di Belitung Timur ini dari para warganya baik perempuan dan lelaki ini membuat Ahok mengantisipasi agar hal yang sama tidak terjadi di Jakarta.  Salah satu caranya, kata Ahok, dengan memperhatikan kesehatan gigi sejak masih anak-anak.

Program kesehatan gigi ini, diklaim sudah dijalankan Ahok saat belum cuti Gubernur. Dia memberi penyuluhan kesehatan gigi dari tingkat kelurahan yang kerap memberikan imbauan kepada perempuan dan anak-anak untuk rutin memeriksakan kesehatan gigi.

Petugas Puskesmas akan memeriksakan kesehatan gigi warga dan bila menemukan gigi yang bermasalah dan bolong, maka akan dilakukan tindakan cepat dan semua biaya perawatannya ditanggung pemerintah. Dengan demikian, Ahok mengatakan, gigi para wanita di Jakarta akan terus terawat. Saat menikah, kondisi gigi yang awalnya buruk tidak akan membuat penampilan mereka berubah drastis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement