REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Presiden Joko Widodo mengecek pengerjaan pembersihan puing-puing bangunan dari rumah yang roboh akibat gempa di Perumahan Gampong Meunasah, Kuta Pangwa, Pidie Jaya, Kamis (14/12). Di lokasi tersebut, sejumlah anggota TNI tengah membersihkan puing-puing dari sejumlah rumah warga yang hancur setelah digoncang gempa berkekuatan 6,5 skala richter pada pekan lalu.
"Saya ingin mengecek sudah dimulai apa belum pengerjaannya. Saya sudah perintahkan agar segera diberikan bantuannya sehingga rumah-rumah itu bisa dibangun kembali," kata Presiden, Kamis (15/12).
Ia juga memastikan semua warga yang rumahnya mengalami kerusakan akan mendapat bantuan dari pemerintah. Menurut Presiden, saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) baru selesai melakukan verifikasi terhadap rumah-rumah warga yang mengalami rusak berat. Warga yang rumahnya rusak berat akan menerima dana stimulan sebesar Rp 40 juta.
"Nanti diikuti dengan rumah yang rusak sedang dan ringan. Tapi verifikasi ini kan juga perlu waktu," sambung Presiden.
Adapun bagi warga yang rumahnya mengalami rusak ringan, akan mendapatkan bantuan Rp 20 juta. Namun begitu, menurut Presiden, dana stimulan tersebut masih berada di bank dan belum dapat dicairkan. Warga baru dapat mengambil dana bantuan tersebut setelah warga mulai membangun rumahnya.
Salah satu korban gempa, Rosmawati, berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan agar ia bisa segera kembali membangun rumahnya. Sebelum gempa, ia tinggal di sebuah rumah panggung bersama suami dan dua anaknya. Namun, gempa yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya pada Rabu (7/12) lalu telah merobohkan tiang-tiang penyangga rumah Rosmawati. Ia kini tinggal di tenda-tenda pengungsian bersama ratusan warga korban gempa lainnya.
"Yang paling dibutuhkan saat ini kalau menurut saya uang untuk perbaiki rumah," ujarnya.