Rabu 14 Dec 2016 17:04 WIB

Pembangunan MRT Dikebut

Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di antara Stasiun Istora dan Stasiun Senayan, Jakarta, Kamis (8/9). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di antara Stasiun Istora dan Stasiun Senayan, Jakarta, Kamis (8/9). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan akan melakukan percepatan proyek pembangunan transportasi masal MRT di ibukota pada 2017 mendatang.

"Tahun 2017, kami akan lakukan percepatan pembangunan MRT, kami kebut. Jadi, dibilang puncak pembangunan MRT nanti ada di tahun 2017," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar di kantor MRT Jakarta, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (14/12).

Menurut dia, ditargetkan selama 2017 mendatang, pekerjaan yang akan diselesaikan mencapai 36 persen, mengingat MRT ditargetkan sudah dapat beroperasi pada Februari 2019.

"Percepatan pembangunan itu tentu saja akan berdampak pada kemacetan lalu lintas di sejumlah lokasi. Terlebih, kami jadwalkan pada 2018 nanti tidak ada lagi banyak pekerjaan konstruksi," ujar William.

Dia menuturkan hingga 30 November 2016, pihaknya mencatat seluruh pekerjaan yang sudah dilaksanakan mencapai 60,22 persen, dengan rincian struktur layang (elevated) selesai 42,74 persen dan struktur bawah tanah (underground) mencapai 77,86 persen.

"Sejumlah pekerjaan yang dilakukan saat ini, diantaranya pekerjaan konstruksi area depo MRT, pembuatan terowongan jalur bawah tanah serta entrance stasiun bawah tanah," tutur William.

Dia mengungkapkan pekerjaan konstruksi harus selesai dalam waktu satu tahun sebelum operasional, sehingga pada Juli 2018 mendatang diharapkan sudah tidak ada lagi pekerjaan konstruksi.

"Rencananya, selama empat bulan pada tahun 2018 mendatang akan kami lakukan uji coba operasional MRT. Jadi, ketika tiba waktunya beroperasi, tidak ada lagi kendala yang dihadapi," ungkap William.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement