Rabu 14 Dec 2016 08:22 WIB

Prajurit TNI Bantu Pembangunan Setelah Gempa Aceh

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Prajurit TNI mengoperasikan alat berat untuk membersihkan puing Masjid Jamik Quba yang roboh akibat gempa bumi 6,5 SR di Pidie Jaya, Aceh, Sabtu (10/12).
Foto: Antara/Rahmad
Prajurit TNI mengoperasikan alat berat untuk membersihkan puing Masjid Jamik Quba yang roboh akibat gempa bumi 6,5 SR di Pidie Jaya, Aceh, Sabtu (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prajurit TNI terus bekerja sama degan masyrakat Pidie Jaya membersihkan puing reruntuhan bangunan akibat gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR). Diharapkan pembangunan dapat segera dilaksanakan dan masyarakat kembali biraktivitas dengan normal.

Gempa mengakibatkan sejumlah bangunan perumahan, pertokoan, masjid serta fasilitas umum lainnya yang rusak dan  meninggalkan puing-puing bangunan. "Dalam pembersihan ini tidak ada batas waktu, kalau perlu jangan sampai habis tanggap darurat, semua sudah harus bersih. Sehingga kesan bekas gempanya tidak ada lagi dan bersih dan masyarakat bisa beraktifitas normal lagi," kata Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (14/12).

Selain membantu membersihkan reruntuhan bangunan, para prajurit TNI juga terus melakukan pencarian dan evakuasi para korban. Sehingga proses pemulihan di lokasi gempa bisa cepat dilakukan. "Untuk membantu meringankan masyarakat Pidie Jaya, TNI juga mengerahkan prajurit untuk ikut mencari dan evakuasi korban gempa," terang Gatot.

Seperti diketahui, Gempa bumi tektonik berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Kabubaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Rabu (7/12). Akibat gempa tersebut, 102 orang dilaporkan meninggal dunia, ratusan lainnya luka-luka serta banyak bngunan ambruk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement