REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemberangkatan transmigran dari Provinsi Jatim tahun ini masih belum rampung. Sebanyak 72 KK masih menunggu diberangkatkan ke daerah tujuan transmigrasi.
Kepala Bidang Mobilitas Penduduk Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur, Achmad Zaifoer, mengatakan, dari 72 KK ini, sebanyak 30 KK masih menunggu Surat Pemberitahuan Pemberangkatan (SPP). Sedangkan 40 KK menunggu jadwal kapal.
“Ketergantungan dengan angkutan cukup besar, sehingga kami tidak bisa langsung memberangkatkan,” ujarnya kepada wartawan di Transito Disnakertransduk Jatim, Selasa (13/12).
Menurutnya, selama ini para transmigran diberangkatkan melalui angkutan laut berupa kapal maupun angkutan darat berupa bus. Armada tersebut merupakan pihak ketiga yang telah memenangkan lelang untuk memberangkatkan transmigran selama satu tahun. Sebelum 23 Desember, lanjutnya, para calon transmigran ini sudah harus diberangkatkan ke daerah tujuan. Sebab, Surat Perintah Pembayaran (SPM) terakhir bisa digunakan pada 23 Desember.
“Selepas itu negara tidak mau bayar. Jadi kami harus menunggu pemberangkatan tahun depan,” jelasnya.
Selama ini, pemberangkatan transmigran menggunakan dana APBN. Selama 2016, alokasi untuk transmigran di Jatim nilainya sekitar Rp 5 miliar. Zaifoer menyebutkan, 72 KK tersebut berasal dari lima kabupaten di Jatim, yakni Banyuwangi, Ngawi, Magetan, Kediri, dan Trenggalek. Calon transmigran dari Banyuwangi akan ditempatkan di Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Calon transmigran dari Ngawi akan ditempatkan di Sumatera Selatan. Calon transmigran dari Magetan dan Kediri akan ditempatkan di Gorontalo. Sedangkan calon transmigran dari Trenggalek akan ditempatkan di Maluku Utara.
“Para calon transmigran ini nantinya di daerah tujuan akan bertani tanaman pangan. Kecuali yang ke Gorontalo dan Sulawesi Tengah akan menjadi nelayan,” kata dia. Dalam memberangkatkan transmigran, Pemprov Jatim telah bekerja sama dengan 28 kabupaten/kota di sembilan provinsi. Tahun ini, Pemprov Jatim telah memberangkatkan 390 KK atau 1.281 jiwa ke daerah transmigrasi.