REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seniman teater (dramawan) Jose Rizal Manua mempertanyakan nasib Masjid Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki (TIM) yang dirobohkan di era pemerintahan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sebab, sampai sekarang keberadaan tempat ibadah itu tetap tak ketahuan juntrungannya.
"Ketika Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI, Masjid Amir Hamzah di TIM itu memang dirobohkan. Saya sempat dengar dia berjanji akan membangunkan masjid yang sama di sekitar TIM. Ternyata sampai sekarang nggak ada buktinya. Padahal masjid itu bersejarah dan keberadaannya sama-sama dibangun bersamaan dengan adanya kompleks kesenian Taman Ismail Marzuki," kata Jose Rizal Manua, di Jakarta, Selasa (13/12).
Jose Rizal yang sehari-hari berkiprah di TIM dengan mengajari anak-anak bermain teater mengatakan, selama ini memang tidak jelas apa yang diinginkan oleh Pemprov DKI mengenai pembangunan kompleks kesenian yang ada di bilangan Cikini tersebut. Banyak seniman yang juga tak pernah tahu apa persisnya hingga Masjid Amir Hamzah sampai dibongkar.
“Kami tak tahu peris akan diapakan kompleks TIM itu oleh Pemda DKI Jakarta. Kami hanya bisa bertanya-tanya saja,’’ tegasnya.
Sementara itu, penyair terkemuka Taufiq Ismail mengatakan, Masjid Amir Hamzah dulu dibangun sebagai ikhtiar untuk melengkapi sarana ibadah bagi para pengunjung TIM. Masjid tersebut dibangun hampir bersamaan dengan berdirinya kompleks kesenian tersebut.
"Saya kira hanya berselang tiga atau empat tahun setelah kompleks TIM itu berdiri, yakni di awal 1970-an. Yang mengusulkan pendirian itu salah satunya adalah saya dan beberapa seniman lainnya. Yang saya ingat, yang mengusulkan pendirian dan pemilihan nama Masjid Amir Hamzah termasuk penyair Ajip Rosidi. Nama-nama pengusul yang lain tak saya ingat. Sudah sangat lama itu,’’ kata Taufiq.
Taufiq mengatakan, pemilihan Amir Hamzah sebagai nama masjid di TIM itu sangat bermakna. ’’Amir Hamzah itu seniman atau pujangga besar. Nama itu disandingkan dengan nama besar seniman Betawi yang sudah disematkan menjadi nama kompleks kesenian tersebut, yakni Ismail Marzuki. Saya berharap robohnya masjid TIM dapat jadi pelajaran dan hendaknya segera dapat penggantian,’’ katanya.