Selasa 13 Dec 2016 10:45 WIB

Siswa SDN Andir Kembali Belajar di Pengungsian Akibat Banjir

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Air menggenangi halaman SD 4 Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (10/2). Aktifitas belajar mengajar di sekolah itu terpaksa dihentikan karena terendam banjir serta sebagian ruang kelas digunakan untuk mengungsi.
Foto: Republika/Edwin Dwiputranto
Air menggenangi halaman SD 4 Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (10/2). Aktifitas belajar mengajar di sekolah itu terpaksa dihentikan karena terendam banjir serta sebagian ruang kelas digunakan untuk mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Siswa SDN 1 Andir, Kabupaten Bandung kembali menjalani proses belajar mengajar di tempat pengungsian Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Baleendah, Selasa (13/12). Hal itu terjadi lantaran bangunan sekolah terendam akibat banjir menyusul hujan yang terjadi sejak Senin malam (12/12).

Kepala Sekolah SDN 1 Andir, Ade Supriyadi (53) mengatakan sejak Jumat kemarin banjir sudah terjadi dan merendam bangunan sekolah. Namun, Sabtu dan Ahad banjir mulai surut. Kemudian, Senin malam kemarin banjir kembali terjadi sehingga merendam sekolah.

"Sejak hari Jumat banjir,  Sabtu, Minggu surut, Senin malam banjir lagi, belajar di SKB," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (13/12).

Menurutnya, saat ini jumlah siswa yang melaksanakan proses belajar mengajar mencapai 98 persen. Sementara sisanya tidak masuk dengan alasan sakit. Total siswa di SDN 1 Andir mencapai 284 orang.

Ia menuturkan, ketinggian air yang merendam bangunan sekolah kurang lebih mencapai 100 sentimeter lebih. Banjir yang sering merendam bangunan sekolah tidak lantas menganggu aktivitas belajar mengajar sebab masih berjalan.

Dirinya berharap agar banjir bisa surut agar siswa bisa kembali belajar normal di sekolah. "Saat ini jadwal belajar mengajar berjalan seperti biasa. Ke depan diharapkan ada perubahan, agar anak tidak belajar di pengungsian," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement