REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Untuk mengantipasi terhadap bahaya longsor di beberapa titik menuju tempat wisata yang rawan longsor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah IY memasang jalur evakuasi di antaranya di Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul dan serta beberapa titik di Bantul.
Hal itu dikemukakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Krido Suprayitno paa wartawan di Bangsal Wiyoto Projo Kepatihan Yogyakarta, Senin (12/12). Dia mengungkapkan titik-titik rawan longsor harus terbaharui setiap saat karena sudah punya kronologis rawan longsor.
Di samping itu di wilayah Sleman kebanyakan lokasi yang longsor di pinggir tebing yang digunakan untuk makam yakni ada tiga lokasi, di Bantul di pinggir tebing yang didirikan masjid. ‘’Ini yang harus segera ditangani,’’ ujarnya.
Sementara itu, kata Krido menambahkan, di lokasi longsor yang dekat dengan pemukiman yakni di Semin Gunung Kidul segera digunakan bronjong untuk penanganan sementara. Pemberian bronjong tersebut untuk mengurangi daya dorong longsor.
"Kami segera ambil langkah yang sifatnya mendesak, seperti jembatan goyang di Gunung Kidul, penggarapannya sudah selesai kemarin,’’ tuturnya.
Di samping itu, lokasi yang harus tertangani adalah SMK Maritim di Kulon Progo dan SMPN 3 di Gunungkidul. Kedua sekolah tersebut terkena banjir akibat cuaca ekstrim. Sehingga perlu penanganan khusus karena menyangkut pendidikan.
Lebih lanjut Krido mengungkapkan fungsi BPBD itu ada tiga yakni koordinasi, komando dan eksekusi dalam penanganan kesiapsiagaan banjir dan longsor. Penetapan untuk kesiapsigaan banjir dan longsor sesuai SK Gubernur berlangsung sampai 30 Januari 2017.
"Namun kalau ada perkembangan dari BMKG bahwa ada peningkatan secara fenomenal ada kemungkinan SK Gubernur tersebut akan ditinjau kembali,’’ ujarnya.