Senin 12 Dec 2016 12:07 WIB

Bachtiar Nasir: Gerakan Subuh Berjamaah Bagian Revolusi Mental

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Angga Indrawan
Ratusan orang mengikuti shalat subuh berjamaah 1212 di Masjid Manarul Islam Kota Malang, Senin (12/12)
Ratusan orang mengikuti shalat subuh berjamaah 1212 di Masjid Manarul Islam Kota Malang, Senin (12/12)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir mengatakan gerakan subuh berjamaah merupakan bagian dari revolusi mental. Ini sejalan dengan anjuran yang selama ini menjadi slogan kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Jadi kalau kita berbicara revolusi tidak usah terlalu serem, karena pak jokowi juga bilang revolusi mental. Jadi kita melanjutkan revolusinya pak Jokowi saja. Tapi mentalnya lebih berisi. Dan dimulainya dari gerakan shalat subuh," kata Bachtiar dalam konferensi pers yang digelar usai shalat subuh berjamaah di Masjid Pusdai Jawa Barat, Senin (12/12).

Bachtiar mengatakan shalat subuh menjadi revolusi umat Islam ini menjadi titik tonggak perubahan. Dalam menggelorakan perdamaian di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya shalat subuh berjamaah di masjid menjadi sebuah kebiasaan baik yang harus dibiasakan. Karena shalat subuh selama ini menjadi salah satu ibadah yang tersulit dilakukan karena ada pada waktu istirahat yang selama ini menjadi ciri orang munafik.

Oleh karena itu, gerakan ini dapat menjadi bagian yang harus terus digelorakan. "Tentunya ini (shalat subuh berjamaah) akan jadi kebiassan baik dan insya Allah baik bagi bangsa Indonesia dan tentu akan menjadi sehat generasi Indonesia," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement