Ahad 11 Dec 2016 12:16 WIB

Perginya si "Mr Clean": Sketsa dari Seorang Asisten Pribadi

Marie Muhammad
Foto:
Mantan menteri kuangan, Marie Muhammad.

Pernah suatu ketika, sepulang dari Abu Dhabi, Marie mendapati seorang TKW asal Indonesia, yang terpaksa terlunta-lunta di bandara selama dua hari, tanpa kejelasan bagaimana nasib kepulannya ke Indonesia. Marie pun dengan murah hati langsung menuju counter pelayanan dan mengatasnamakan "former minister" meminta perhatian TKW tersebut untuk bisa diperhatikan. Karena Marie sempat diantar pihak kedutaan, akhirnya pihak bandara pun mau memberikan pelayanan kepada sang TKW.

Fulan mengatakan, banyak hal-hal pribadi yang menimbukan kesan mendalam bagi seorang Marie. Hingga suatu ketika, saat Fulan memohon ijin untuk bisa memberesi koper, Dia mendapati kaus kaki almarhum yang bolong-bolong. Fulan pun sempat tertegun, seorang Marie, bukan hanya pakaiannya saja yang tidak mudah diganti, bahkan terkesan itu-itu saja, hingga kaus kaki pun tidak bisa diganti.

Di tengah isu maraknya korupsi menghinggapi para pejabat negeri ini, ternyata kita masih bisa melihat sosok seorang Marie. Sebagai mantan pejabat yang bersih, figur Marie memang sangat dihargai. bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani, kabarnya masih menyiapkan ruang khusus bagi Marie untuk bisa memberikan advis atas kinerja keuangan dan kondisi moneter Indonesia. Lepas dari takdir penyakit yang mengantar kembalinya seorang Marie kepada Rabbnya, memang ada yang dipendam oleh almarhum dalam memikirkan kondisi republik.

Menurut cerita Fulan, almarhum memang agak mengalami "tekanan psikis" atas kondisi republik hari ini. Almarhum merasa, infrastruktur dan kebijakan keuangan yang telah dibangun selama ini, seperti sudah tidak "karuan-karuan". Entah apa yang dimaksudkan itu.

Dan perlu diketahui, seumur hidup saya hanya dua kali bertemu dan ngobrol dgn almarhum. Pertama ketika almarhum bersilaturahmi ke Ketua Fraksi PPP DPRRI, Sdr Endin AJ Soefihara. Kedua ketika saya memoderatori diskusi dalam rangka peluncuran buku Mr. Sjafruddin Prawiranegara di Kemenkeu. Dalam diskusi itu, almarhum menjadi narasumber.

Kesan saya dari dua pertemuan tsb, meskipun seumur hidupnya berkarier di Kemenkeu, penampilannya sederhana, jauh dari glamor.

Kesan lainnya, almarhum yg bekas menteri, tidak menjaga jarak. Ngobrol bebas, ketawa lepas.

Semoga Allah Subhanahuwata'ala memberikan tempat yang layak di sisi-Nya. Yang terpenting lagi dapat menghadirkan tokoh-tokoh yang memiliki komitmen sama dengan almarhum.

Selamat jalan Pak Marie...                       

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement