Sabtu 10 Dec 2016 13:42 WIB

BNPB: 92 Jenazah Korban Gempa Aceh Teridentifikasi

Rep: Lintar Satria/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho lokasi bencana gempa di Provinci Aceh melalui layar di ruang pemantauan bencana Gedung BNPB, Jakarta, Jumat (9/12).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho lokasi bencana gempa di Provinci Aceh melalui layar di ruang pemantauan bencana Gedung BNPB, Jakarta, Jumat (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan menginjak hari keempat masa tanggap darurat gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, ada satu penambahan korban jiwa. Korban tersebut atas nama Sahrul (23 tahun).

"Jadi dari 101 orang meninggal, 92 sudah teridentifikasi," katanya di kantor BPBN, Jakarta (10/12).

Sutopo mengatakan dari 101 korban meninggal tersebut 96 berasal dari Pidie Jaya. Dimana, lanjut Sutopo, sudah 88 teridentifikasi. Dan sudah tiga orang, tambah Sutopo, yang teridentifikasi nama dan identitasnya.

Sutopo menambahkan ada dua korban di Kabupaten Bireun teridentifikasi. Kemudian yang menderita luka-luka  857 jiwa. Di mana, kata Sutopo, 139 luka berat dan 718 luka ringan. "Jumlah pengungsi mengalami penambahan, penambahan ini karena pendataannya lebih baik, dan pendataan masih terus dilakukan," ujarnya.

Ia mengatakan sampai saat ini total pengungsi 45.329 jiwa. Sebanyak 43.613 jiwa dari Pidie Jaya dan 1.716 dari Kabupaten Bireun. Sutopo mengatakan data pengungsi seringkali fluktuaktif. Pada malam hari, kata Sutopo, biasanya bertambah. Sementara pagi sampai dengan sore seringkali terjadi penurunan.

Sutopo menjelaskan pada pagi dan sore hari masyarakat pengungsi biasanya kembali kerumah untuk melihat kondisi rumah. Mereka membersihkan sisa bencana dan juga yang melakukan aktivitas sehari hari.

"Sehingga pada siang hari di pos-pos pengunggsian tidak seperti jumlah pada malam hari," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement