REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE -- Penyaluran bantuan khususnya logistik bagi korban gempa di Provinsi Aceh masih belum merata. Sebagai besar bantuan terfokus di Kabupaten Pidie Jaya.
"Fokus memang ke Pidie Jaya tapi daerah yang terdampak lainnya seperti Kabupaten Pidie dan Bireuen juga harus satu kesatuan baik dalam proses tanggap darurat maupun rekonstruksi," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Pidie, Aceh, Sabtu (10/12).
Mensos meninjau Desa Pasie Lhok Kecamatan Kembang Tanjong Kabupaten Pidie yang juga terdampak gempa bumi 6,5 pada skala Richter yang berpusat di Pidie Jaya. Belum meratanya bantuan diakui oleh Plt Bupati Pidie Munawar bahwa sejak gempa yang terjadi Rabu (7/12) pagi tersebut bantuan untuk warganya masih terbatas.
"Kecamatan Kembang Tanjong yang terparah terdampak gempa, tapi baru ada bantuan tanggap darurat dari Dinas Sosial," ujarnya.
Bantuan tersebut juga masih sangat terbatas karena cukup banyak warga yang mengungsi terutama pada malam hari. Di Pidie juga tidak ada posko yang dibangun untuk pengungsi.
"Semua bantuan terfokus ke Pidie Jaya, padahal di Pidie juga terdampak, ada lebih dari sembilan unit rumah yang rusak berat dan 5.000 warga mengungsi setiap malam," katanya.
Munawar mengatakan warga masih trauma dan tidak berani tidur di rumah pada malam hari. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kementerian Sosial Adhi Karyono mengatakan, dapur umum lapangan akan dibangun di Kecamatan Kembang Tanjong untuk memenuhi kebutuhan pangan korban gempa.