Jumat 09 Dec 2016 19:34 WIB

BNPB: Kemdikbud dan Kemkes Dirikan Sekolah Darurat

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Bayu Hermawan
 Warga korban gempa mengungsi di Masjid At Taqwa, Merdu, Pidie Jaya, NAD, Kamis (8/12).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga korban gempa mengungsi di Masjid At Taqwa, Merdu, Pidie Jaya, NAD, Kamis (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bersama Kementerian Kesehatan berkolaborasi mengupayakan sekolah darurat untuk pelajar korban gemba bumi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh dan sekitarnya.

"Kemdikbud mengupayakan sekolah darurat dan bekerja sama dengan Kemenkes," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat (9/12).

Saat ini, ia melanjutkan tim gambungan masih terus mendata bangunan terdampak gempa berkekuatan 6,5 SR. Sementara itu, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Publik Kemdikbud, Nasrullah mengatakan, pihaknya turut berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan tim gabungan dalam mendata bangunan sekolah terdampak gempa.

Selain itu, ia melanjutkan, Mendikbud Muhadjir Effendy juga mengupayakan menjenguk korban, khususnya kalangan pelajar dan guru yang menjadi korban gempa bumi. Nasrullah menjelaskan, pemerintah akan secepatnya merenovasi sekolah terdampak gempa agar segera bisa difungsikan.

"Akan diupayakan sekolah darurat dan bekerja sama dengan kementerian kesehatan dan kemensos utk penanganan medis korban dan trauma healing," katanya.

Berdasarkan data Kemdikbud pada Kamis (6/12) lalu, setidaknya ada 34 sekolah terdampak gempa. Mereka akan menjadi prioritas revitalisasi yang dilakukan pemerintah. Masing-masing, 19 SD, 11 SMP, tiga SMK, stu SMA.

Selain itu, Nasrullah melanjutkan, Kemdikbud berduka atas meninggalnya sejumlah pengajar, seperti, Sakdiah guru SDN 1 Trienggadeng, Rita Zahra guru TK, serta Basri seorang penjaga SMAN 1 Trienggadeng. Kemudian, sejumlah pengajar terdata mengalami luka, seperti, Nasai guru SMAN 2 Meureudu dan Misran Guru SDN Blangsukon.

"Data sekolah masih akan bertambah karena tim masih terus menelusuri," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement