REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Barat mengungkapkan, ada gerakan yang mengajak masyarakat untuk tidak memilih (golput) dalam Pilkada Kota Cimahi 2017, mendatang. Bawaslu menilai sekelompok orang tersebut hendak mencederai proses pilkada.
"Mereka mempengaruhi masyarakat agar tidak menggunakan hak pilihnya pada 15 Februari 2017," ujar Ketua Bawaslu Jawa Barat, Harmanus Koto, Jumat (9/12).
Ia mengaku, saat ini Bawaslu masih melakukan identifikasi terhadap informasi yang diperoleh terkait ajakan golput bagi masyarakat di Kota Cimahi di Pilkada 2017 mendatang. Ajakan tersebut bisa dilakukan perorangan atau oleh organisasi kemasyarakatan (Ormas). Oleh karena itu, Bawaslu berusaha melakukan pencegahan agar hal tersebut tidak terjadi.
Harmanus mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh pada ajakan tersebut dan terlibat aktif melakukan pengawasan pada hal yang berpotensi memunculkan pelanggaran di Pilkada 2017. "Bawaslu terus melakukan sosialisasi untuk mengantisipasi terhadap gerakan ajakan golput," ungkapnya.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga, Panwaslu Kota Cimahi, Yus Sutaryadi mengungkapkan telah memperoleh informasi adanya informasi tentang sekelompok orang yang mengajak golput. "Kami akan memastikan terlebih dahulu keakuratan informasi tersebut dengan melakukan klarifikasi terhadap pengawas pemilihan lapangan (PPL) dan Panwas Kecamatan," katanya.
Menurutnya, pihaknya saat ini akan juga berkoordinasi dengan intelijen dari kepolisian dan TNI untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.