Jumat 09 Dec 2016 13:56 WIB

Museum Batik Pekalongan Perkuat Promosi

Siswa sekolah dasar belajar membatik tulis di Museum Tekstil, Jakarta Pusat, Jumat (2/10). (Republika/Yasin Habibi)
Siswa sekolah dasar belajar membatik tulis di Museum Tekstil, Jakarta Pusat, Jumat (2/10). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pendapatan asli daerah yang diperoleh dari hasil tiket masuk ke Museum Batik Pekalongan mencapai Rp 56 juta atau melampaui target yang ditetetapkan sebesar Rp 50 juta.

"Promosi yang terus kami lakukan telah berdampak positif terhadap tercapainya target PAD pada 2016. Tingkat kunjungan ke museum batik juga terus meningkat," ujar Kepala Museum Batik Pekalongan, Tanti Lusiani di Pekalongan, Jumat.

Ia mengatakan target PAD Museum Batik yang ditetapkan pemkot setiap tahunnya terus meningkat, yaitu jika pada 2015 hanya Rp 45 juta naik pada 2016 menjadi Rp 50 juta.

"Kami memprediksi target PAD 2017 akan naik lagi karena setiap tahunnya tingkat kunjungan ke museum batik terus meningkat. Kami optimistis target PAD 2017 yang akan ditetapkan oleh pemkot akan terlampaui," katanya.

Ia mengatakan untuk mendekatkan potensi museum batik terhadap kunjungan masyarakat, pihaknya akan melakukan program membatik masuk ke swalayan.

"Yang jelas, program itu segera direalisasikan oleh pemkot sebagai upaya mendekatkan kerajinan batik terhadap masyarakat.

Menurut dia, dalam kegiatan program membatik di swalayan ini, pemkot juga akan membuka "workshop" membatik, memperkenalkan batik, dan pelatihan pada warga.

"Kami berharap program ini bisa dimanfaatkan oleh warga. Selain itu, dengan melalui program ini, masyarakat akan lebih mencintai lagi dengan kerajinan batik ini sekaligus sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke museum batik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement