REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menekankan pentingnya dilaksanakan ujian nasional (UN) di Indonesia sehingga dapat meningkatkan daya saing siswa. JK mengkhawatirkan, jika UN tak diberlakukan maka semangat dan daya saing generasi muda nantinya akan hilang.
Menurut JK, semua pihak harus membawa bangsa ini lebih kuat, lebih baik, lebih punya kemandirian dan lebih bersaing. "Kenapa saya membela contohnya saja ujian nasional. Bukan soal UN-nya, soal semangatnya yang hilang. Semangat bersaingnya hilang kalau tidak ada aturan standar-standar yang diperjuangkan," kata JK dalam acara Silaknas ICMI.
Ia mengatakan, tak adanya ujian nasional justru akan membuat standar mutu pendidikan di sekolah-sekolah Islam nantinya akan menjadi lebih rendah. Menurut dia, adanya daya saing justru mendorong peningkatan standar kualitas pendidikan. "Dan nanti dulu, sekolah Islam akan rendah kalau dibiarkan begini, tapi dengan persaingan naik standarnya. Oleh karena itu, harus dibiasakan kita bersaing, dibiasakan kita untuk mempunyai kemajuan terus menerus," ucapnya.
Sebelumya, JK juga meminta agar masalah UN tidak diperdebatkan. Sebab, pelaksanaan UN perlu dilakukan demi masa depan generasi muda selanjutnya. "Kita debat soal UN, kita bicara masa depan bangsa. Kalau anak-anak itu dididik untuk lembek, maka bangsa ini akan lembek," kata JK di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (8/12).
JK pun meminta agar masyarakat tidak membuat generasi muda semakin lemah. Sehingga mereka dapat memiliki daya saing yang kuat. Sebelumnya, JK menyampaikan pemerintah menolak usulan moratorium Ujian Nasional (UN). Menurut JK, pemerintah meminta usulan moratorium tersebut dikaji ulang.