REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE - Sebagian warga yang tinggal di lokasi pengungsian gempa bumi di Pidie Jaya, Aceh, mulai terserang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan gatal-gatal.
Sebagaimana yang terlihat di posko kesehatan titik pengungsian di Dayah Kleng, Meureudu Pidie Jaya, Kamis (8/12), banyak pengungsi yang berobat ke posko kesehatan tersebut karena dua keluhan penyakit, yaitu ISPA dan gatal-gatal.
Ini diungkapkan oleh Azhari, tim medis dari Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh yang membuka posko kesehatan di titik pengungsian Dayah Kleng. Banyak pengungsi yang datang ke posko kesehatan mengeluh, batuk-batuk, demam, gatal-gatal dan juga hipertensi.
"Untuk usia anak-anak, banyak yang mengalami batuk-batuk dan demam. Sedangkan untuk orang tua atau lanjut usia lebih banyak mengeluh hipertensi serta keluhan gatal-gatal juga mulai dirasakan oleh pengungsi," ujar Azhari.
Banyaknya keluhan hipertensi pada pengungsi usia tua karena kondisi atau cuaca yang tidak sesuai. Selain itu juga disebabkan oleh trauma gempa.
Sementara itu, seorang pengungsi setempat, Hanafiah mengeluhkan tidak adanya selimut tebal sehingga suhu dingin pada malam hari membuat warga yang tinggal di pengungsian merasa tidak nyaman.
"Cuacanya dingin sekali pada malam hari. Kasihan anak-anak karena tidurnya dalam kondisi seperti ini," ujar Hanafiah sambil menunjukkan ke arah parkir kendaraan sebagai lokasi istirahat mengungsi.
Sementara itu, terakit masalah bantuan medis untuk korban gempa Pidie Jaya, TNI AL memberikan bantuan medis dengan mengirimkan sebanyak 107 tenaga medis dari marinir mulai perawat, dokter umum hingga dokter spesialis.
Untuk tim medis, posko kesehatan teretak di halaman Kantor Bupati Pidie Jaya. Tim kesehatan dari AL bergabung dengan tim kesehatan dari Kostrad.