REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan telekomunikasi di lokasi gempa Aceh berjalan normal. Tidak ada gangguan meski telah terjadi gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) yang mengguncang Aceh sekitar pukul 05.03 WIB, Rabu (7/12).
“Sejauh ini layanan telekomunikasi di Aceh dalam keadaan aman, lancar dan terkendali,” jelas Vice President Corporate Communication PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Arif Prabowo di Jakarta, Kamis (8/12).
Menurut Arif, jaringan Telkom normal tanpa kendala yang berarti. Namun teknisi dan jajaran Telkom di Aceh terus memantau situasi untuk memastikan layanan tidak terganggu. Di lokasi terdekat pusat gempa saat ini, yakni di Kabupaten Pidie terdapat dua sentral telepon otomatis (STO) milik Telkom, yaitu STO Samalanga dan STO Merdu. Saat ini, kata dia, kedua STO tersebut beroperasi secara normal meskipun pasokan listrik terputus dan saat ini beroperasi dengan genset.
Lebih jauh ia mengatakan, meskipun jalur backbone fiber optik dilaporkan aman, namun Telkom terus memantau dan mengecek situasi di lapangan, khususnya di titik-titik kritis akibat gempa. Arif menyebut, pihaknya menaruh perhatian khusus terhadap keberlangsungan layanan telekomunikasi di Aceh. “Kami menyadari dalam situasi darurat seperti saat ini, fasilitas telekomunikasi sangat diperlukan, khususnya untuk penanganan tanggap darurat,” ujarnya. Mengenai trafik komunikasi, Arif mengakui sempat terjadi kenaikan trafik telekomunikasi dari dan ke Aceh.
Guna membantu masyarakat yang tertimpa musibah di Aceh, Telkom bekerja sama dengan aparat setempat segera mendirikan posko dapur umum, menyediakan tenaga medis dan obat-obatan serta layanan telekomunikasi gratis.
Sehubungan dengan gempa di Aceh tersebut, pihaknya masih melakukan pemantauan untuk fasilitas telekomunikasi (fastel) TelkomGroup. “Semoga warga Aceh dan sekitarnya selalu di dalam lindungan Allah SWT sehingga semuanya diberikan keselamatan,” kata Arif.