Kamis 08 Dec 2016 13:21 WIB

Korban Gempa Aceh Butuh Tambahan Bantuan Tenaga Medis

Rep: Dian Erika N/ Red: Nur Aini
Warga menyaksikan puing bangunan pasar Meuredu yang rubuh akibat gempa di Pidie Jaya, Aceh, Kamis (8/12). Hingga hari kedua pasca gempa bumi, tim Basarnas dibantu aparat TNI/Polri dan para relawan masih melakukan upaya pencarian serta evakuasi korban yang
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warga menyaksikan puing bangunan pasar Meuredu yang rubuh akibat gempa di Pidie Jaya, Aceh, Kamis (8/12). Hingga hari kedua pasca gempa bumi, tim Basarnas dibantu aparat TNI/Polri dan para relawan masih melakukan upaya pencarian serta evakuasi korban yang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan korban gempa Aceh membutuhkan tambahan bantuan tenaga medis. Para balita di pengungsian juga memerlukan bantuan bahan makanan pengganti ASI (MPASI).

"Tenaga medis, khususnya ahli ortopedi sangat banyak dibutuhkan. Sebab, banyak korban cidera dan patah tulang akibat tertimbun reruntuhan bangunan," ujar Sutopo dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (8/12).

Kebutuhan lain yang mendesak bagi pengungsi adalah bahan makanan, obat-obatan, vitamin, dan peralatan medis. Selain itu, bantuan alat berat dan air bersih tetap dibutuhkan pengungsi.

BNPB, kata Sutopo, akan menyalurkan bantuan sebesar Rp 3,5 miliar kepada korban gempa Aceh. Sebagian bantuan telah disalurkan pada Kamis pagi. "Pagi tadi, kami menyalurkan 10 tenda untuk keperluan posko, 10 buah genset dan selimut. Genset diperbantukan untuk mengatasi listrik padam yang masih terjadi di beberapa daerah," tutur dia.

Saat ini, sebanyak  3.267 warga Aceh mengungsi setelah guncangan gempa pada Rabu (7/12). Warga ditampung di 13 titik pengungsian.  Menurut Sutopo, pengungsi berasal dari Kabupaten Pidie Jaya sebanyak 2.154 orang dan Kabupaten Bireuen sebanyak 1.113 orang. Di Kabupaten Pidie Jaya tercatat ada 11 titik pengungsian sementara di Kabupaten Bireuen ada dua titik pengungsian.

Sementara itu, hingga pukul 06.00 WIB, BNPB secara resmi menerima laporan korban meninggal sebanyak 102 orang. Korban meninggal berasal dari Kabupaten Pidie Jaya (99 orang), Kabupaten Pidie (satu orang), dan Kabupaten Bireuen (dua orang).

"Jumlah orang yang menderita luka ringan mencapai 616 orang dan korban luka berat sebanyak 136 orang. Semuanya berasal dari Pidie Jaya dan Bireuen," kata Sutopo.

Sebelumnya, gempa berkekuatan 6,4 skala richter mengguncang Aceh  sekitar pukul 05.03 WIB, Rabu pagi. Gempa tersebut  tidak berpotensi tsunami. Berdasarkan data yang dihimpun dari BNPB, pusat gempa Aceh berada pada 18 kilometer sebelah Timur Laut Kabupaten Pidie Jaya. Kedalaman titik gempa terletak pada 15 kilometer di bawah permukaan tanah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement