Kamis 08 Dec 2016 12:52 WIB

Pengungsi Akibat Gempa Aceh Capai 3.267 Orang

Rep: Dian Erika N/ Red: Nur Aini
Petugas gabungan mengevakuasi korban dari bangunan yang runtuh akibat gempa 6.5 SR, di Desa Lueng Putu, perbatasan Pidie-Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Petugas gabungan mengevakuasi korban dari bangunan yang runtuh akibat gempa 6.5 SR, di Desa Lueng Putu, perbatasan Pidie-Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan sebanyak 3.267 warga Aceh saat ini mengungsi setelah guncangan gempa pada Rabu (7/12). Warga ditampung di 13 titik pengungsian.

Menurut Sutopo, pengungsi berasal dari Kabupaten Pidie Jaya sebanyak 2.154 pengungsi orang dan Kabupaten Bireuen sebanyak 1.113 orang. "Di Pidie Jaya ada 11 titik pengungsian sementara di Bireuen ada dua titik pengungsian," ujar Sutopo di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Kamis (8/12).

Sementara itu, hingga Kamis pukul 06.00 WIB, BNPB secara resmi menerima laporan korban meninggal sebanyak 102 orang. Korban meninggal berasal dari Kabupaten Pidie Jaya sebanyak 99 orang, Kabupaten Pidie satu orang, dan Kabupaten Bireuen dua orang.

"Jumlah orang yang menderita luka ringan mencapai 616 orang dan korban luka berat sebanyak 136 orang. Semuanya berasal dari Pidie Jaya dan Bireuen," kata Sutopo.

Sebelumnya, gempa berkekuatan 6,4 skala richter mengguncang Aceh sekitar pukul 05.03 WIB, Rabu pagi. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Berdasarkan data yang dihimpun dari BNPB, pusat gempa Aceh berada pada 18 kilometer sebelah Timur Laut Kabupaten Pidie Jaya. Kedalaman titik gempa terletak pada 10 kilometer di bawah permukaan tanah.

Baca juga: Ini Penyebab Gempa Aceh Berdampak Kerusakan Besar di Pidie Jaya

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement