Kamis 08 Dec 2016 11:37 WIB

Polri Kerahkan 500 Personel Tangani Gempa Pidie

Petugas mengoperasikan alat berat untuk mencari korban yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah toko (ruko) akibat gempa di Desa Ulee Glee, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).
Foto: Antara/Ampelsa
Petugas mengoperasikan alat berat untuk mencari korban yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah toko (ruko) akibat gempa di Desa Ulee Glee, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Negara Republik Indonesia mengerahkan 500 personel ke Kabupaten Pidie Jaya, Nanggroe Aceh Darussalam untuk penanganan evakuasi korban gempa yang terjadi Rabu (7/12) pagi. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan bantuan personel yang dikerahkan berasal dari Polres Bireuen 40 personel dan Polres Aceh Besar 40 personel.

"Kemudian Direktorat Sabhara Polda Aceh sebanyak 120 personel, Brigade Mobile Polda Aceh 300 personel, dan ada juga bantuan dari Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokkes) Polda Aceh dan Sumut," kata Martinus di Jakarta, Kamis (8/12).

Martinus mengatakan Polri juga telah berkoordinasi dengan satuan TNI dan Pemda membentuk posko bencana. Gempa 6,5 Skala Richter (SR) yang melanda Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, dan sekitarnya Rabu (7/12) pagi, menewaskan lebih dari 90 orang dan melukai 200 orang lebih.

Berdasarkan analisis BMKG, jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Berdasarkan peta tatanan tektonik Aceh tampak bahwa di zona gempa bumi memang terdapat struktur sesar mendatar. Hal itu sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempa bumi Pidie Jaya dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip fault).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement