REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Meski hampir 80 persen pasien yang masuk ke RSUD Pidie Jaya dirujuk ke rumah sakit lain, namun rumah sakit kabupaten ini tetap menerima korban gempa 6,5 SR pada Rabu (7/12) kemarin. Sebagian besar pasien dirawat di selasar rumah sakit tersebut.
"Yang di sini, untuk sementara, di selasar atau numpang ruang Dinas Kesehatan (satu kompleks dengan RSUD). Ada satu, dua di dalam ruangan. Itu pun yang bisa lari ketika ada apa-apa," kata Penata Anestesi RSUD Pidie Jaya Junizar kepada Republika.co.id, Kamis (8/12).
Berdasarkan pantauan di lokasi, para pasien tampak berjajar tidur di atas kasur rumah sakit di selasar RSUD Pidie Jaya. Keluarga mereka pun tampak menunggu para pasien tersebut.
Menurut data yang masuk, ada 92 pasien yang mendapatkan perawatan di RSUD Pidie Jaya hingga Kamis (8/12) subuh. Namun, hanya segelintir dari mereka yang masih dirawat di rumah sakit tersebut hingga sekarang.
Salah seorang keluarga pasien yang dirawat di RSUD Pidie Jaya, Erlina (50) mengaku tidak keberatan anaknya dirawat di selasar rumah sakit. Anak laki-lakinya yang berusia 32 tahun harus mendapatkan perawatan akibat terkena runtuhan rumah di bagian kepalanya.
"Daripada di dalam (ruangan), masih ngeri kami. Bagus di sini (selasar), walaupun dingin kalau malam tapi gampang larinya kalau ada apa-apa," kata warga Meuraksa, Meureudu ini.