REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Gerakan Para Pendongeng Untuk Kemanusiaan (GEPPUK) menyampaikan duka yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan kerusakan parah akibat bencana gempa bumi berkekuatan 6,5 SR di Kabupaten Pidie Jaya, Nangroe Aceh Darussalam.
"Kami menyampaikan turut berduka atas bencana yang terjadi di Pidie Jaya, dan menyebabkan korban jiwa." ujar Ketua Geppuk, Ahmad Fauzan melalui pernyataan tertulis di Jakarta (7/12).
Fauzan mengatakan, dalam waktu dekat GEPPUK berencana mengirimkan beberapa pendongeng untuk menjadi relawan pendampingan anak disana. Relawan pendongeng ini akan bertugas mendampingi anak-anak selagi para orang tua dan orang dewasa sibuk dengan pencarian korban, evakuasi harta benda, maupun pendirian tenda-tenda darurat.
"Kami akan upayakan memberangkatkan tim pendampingan anak di masa respons and rescue guna mengurangi kerentanan di kalangan pengungsi anak-anak. Namun jika tidak memungkinkan, kami tetap akan turun di masa /recovery nanti," jelas pria yang lebih akrab dipanggil Kak Ojan tersebut.
Sementara itu, Adiputra selaku Koordinator Tanggap Bencana GEPPUK tengah mengupayakan koordinasi dengan koresponden di Aceh, mendata pendongeng yang siap diberangkatkan, serta mengupayakan kerja sama dengan pihak lain sebagai mitra tanggap bencana.
"Kami masih melakukan koordinasi dengan lembaga lain yang sudah sampai disana, terkait kebutuhan di lapangan. Semoga GEPPUK dapat berkontribusi dalam penanganan korban bencana di Pidie Jaya, terutama korban anak-anak." ujar Adiputra.