REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Aceh melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat, sampai dengan saat ini, pukul 14.00, sudah ada 51 korban meninggal gempa bumi di Kabupaten Pidie Jaya.
Angka korban meninggal tersebut diperkirakan masih akan terus bertambah. "Korban meninggal sampai saat ini sudah 51 orang dan masih bisa bertambah," ungkap Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Aceh, Frans Dellian, saat dihubungi, Rabu (7/12).
Frans memaparkan, korban meninggal yang telah diketahui identitasnya berasal dari kecamatan Trienggadeng, Merdu dan Bandar Baru. Data terakhir yang Frans terima dari Pusdatin BPBA, di Trienggadeng ada 19 korban meninggal dan lima orang mengalami luka berat.
Di Merdu, tujuh korban meninggal dan 21 orang luka berat. Sedangkan di Bandar Baru, ada empat korban meninggal dan luka enam orang. Selain itu, ada 19 korban meninggal yang masih belum diketahui identitasnya.
Sehingga, data hingga pukuk 13.30 WIB menyatakan sudah ada 49 korban meninggal dan 190 orang mengalami luka baik itu berat ataupun ringan. Kemudian, di Kabupaten Bireuen, ada dua korban meninggal dan 77 orang terluka.
Dua orang meninggal tersebut, satu adalah perempuan berusia 70 tahun dan satu orang lagi adalah pria berprofesi guru pesantren Al-Azizah berusia 40 tahun. Total korban meninggal sampai pukul 14.00 WIB yakni sudah mencapai 51 jiwa.
Frans melanjutkan, enam masjid mengalami rusak dan 15 unit rumah Trienggadeng rusak berat. Hingga saat ini, evakuasi terus dilakukan dengan menggunakan alat berat yang dikirim dari Pemprov Aceh.