REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memerintahkan seluruh aparat untuk bergerak cepat menanggulangi dampak bencana gempa yang terjadi di Provinsi Aceh. Presiden juga telah menginstruksikan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki untuk mengecek langsung lokasi bencana.
"Sebentar lagi Kepala KSP akan meluncur ke Aceh," ujarnya di Istana Negara, Rabu (7/12).
Presiden sendiri hari ini dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bali untuk menghadiri Forum Demokrasi Bali.
Berbicara terpisah, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan, yang akan menjadi fokusnya saat melakukan tinjauan langsung ke Aceh yakni memastikan kebutuhan tanggap darurat untuk penanganan korban bencana terpenuhi. Kebutuhan tersebut mencakup adanya alat berat untuk mencari korban yang tertimbun puing bangunan, ambulan, obat-obatan dan kesiapan rumah sakit.
Selain itu, sambung Teten, ia juga ditugaskan Presiden untuk memastikan adanya rumah pengungsian sementara serta makanan yang cukup bagi korban yang rumahnya rusak akibat diguncang gempa. "Nanti sore saya ke sana dan akan segera rapat koordinasi dengan pelaksana tugas gubernur Aceh dan para bupati. Ini baru tahap tanggap darurat, mudah-mudahan dampaknya tidak besar," ujarnya, di Kantor Presiden.
Teten berencana mengunjungi tiga kabupaten di Aceh yang terdampak gempa. Hingga saat ini, ia mengaku mendapat laporan sementara adanya korban meninggal sebanyak 25 orang. Korban terbanyak berasal dari Kabupaten Pidie Jaya. Gempa berkekuatan 6,4 skala richter tersebut telah merobohkan 92 unit ruko serta membuat 15 unit rumah dan lima masjid rusak berat.