Rabu 07 Dec 2016 10:49 WIB

Gempa Aceh, Kemensos Terjunkan Tagana dan Dapur Umum

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Gempa (ilustrasi)
Foto: eeri.org
Gempa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) bergerak cepat menangani bencana gempabumi di Pidie Jaya, Aceh, dengan menurunkan tim tanggap bencana (Tagana) dan Dapur Umum Lapangan (Dumlap), Rabu (7/12).

Direktur Penanggulangan Bencana Kemensos RI, Adi Karyono mengatakan Kemensos bergerak cepat setelah gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter mengguncang wilayah Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh dan sekitarnya pada pagi ini.

"Kami telah mengerahkan Tagana untuk menyisir dan mengevakuasi korban meninggal maupun luka," ungkap Adi dalam keterangan persnya, Rabu (7/12).

Sementara, untuk meringankan beban para korban Gempa, telah diterjunkan pula dapur umum lapangan atau dumlap. Pembentukan dapur umum ini sangat penting karena para korban gempa di Aceh belum bisa melakukan aktivitas memasak. Untuk satu dumlap bisa menyediakan hingga 750 porsi makanan.

Pihaknya, kata Adi telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPPD) setempat agar dalam pelaksanaannya di lapangan terkoordinasi dengan baik. Kementerian Sosial siang ini, Rabu (7/12) akan segera bertolak ke Aceh.

Untuk korban meninggal, akan diberikan santunan kematian sebesar Rp15 juta per orang. Sementara korban luka maksimum Rp 5 juta per orang. "Nanti kita lihat data terakhir dulu, yang jelas Kementerian Sosial telah menyiapkan segala sesuatunya. Saat ini kita fokus pada upaya tanggap darurat, menyisir korban dan penanganannya," kata dia.

Sementara itu, Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa simpati kepada para korban gempa. Dirinya berharap agar seluruh keluarga para korban gempa bumi diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan berat tersebut.

"Saya turut merasakan apa yang saudara-saudara kita di Aceh rasakan. Semoga tidak terjadi gempa susulan. Saya telah perintahkan tim segera gerak cepat," terangnya.

Saat ini pemerintah daerah menjadi komandan untuk penanganan bencana. Sementara Kementerian Sosial mendukung dengan penyiapan logistik jika kondisi sudah darurat dan tidak lagi mampu ditangani daerah.

Apabila dalam kondisi darurat, bupati/wali kota dapat mengeluarkan SK darurat sehingga dapat dikeluarkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) hingga 100 ton, gubernur dapat mengeluarkan hingga 200 ton selebihnya jika CBP tersebut telah digunakan maka di atas 200 ton dapat dikeluarkan oleh Mensos.

Seperti diketahui, Gempa berkekuatan 6,4 pada skala Richter (SR) mengguncang wilayah Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh dan sekitarnya pada pagi ini, Rabu (7/12). Gempa yang terjadi subuh sekira pukul 05.03 WIB tersebut telah menyebabkan kerusakan parah di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement