Rabu 07 Dec 2016 05:00 WIB

Menag Empat Negara Sepakat Kembangkan Tabayyun Medsos

Media sosial
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Media sosial

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Forum Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) sepakat untuk menggalakkan edukasi kepada para pemuda di negara anggotanya agar dapat memanfaatkan sarana media sosial dengan bijak dan positif.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan salah satu rumusan hasil MABIMS 18 melahirkan kesepahaman perlunya gerakan bersama mengoptimalkan energi para pemuda dalam memanfaatkan media sosial untuk kegiatan kewirausahaan, ekonomi, serta membuat aplikasi yang berguna bagi masyarakat.

Di samping itu, edukasi juga diperlukan untuk mengembangkan tradisi tabayyun atau melakukan konfirmasi terkait informasi yang beredar di media sosial. Menurutnya, era digital adalah hal niscaya dan tidak bisa dielakkan. Masalah muncul karena keterlambatan upaya dalam menyiapkan masyarakat untuk memahami hakikat dunia maya.

"Upaya kita untuk menyadarkan masyarakat dalam menerima era yang begitu cepat itu mengalami keterlambatan. Percepatan digitalisasi melampaui kesadaran masyarakat kita untuk menyikapi hal ini," ujar Menag, Selasa (6/12).

Menag mengatakan pemerintah harus memberikan edukasi kepada umat agar bijak dalam menggunakan media sosial. Selain edukasi yang masif, Menag juga menggarisbawahi pentingnya pertemuan para pemuda guna memperdalam literasi mereka terkait perkembangan media sosial dan teknologi informasi.

Sebelumnya, Menteri di Jabatan Perdana Menteri Malaysia Mejar Jeneral Dato Seri Jamil Khir bin Haji Baharom secara eksplisit bahkan mengaku prihatin dengan pesan fitnah dan kebencian yang berkembang di media sosial.

Menteri Komunikasi dan Informasi Merangkap Menteri Bertanggung Jawab Bagi Ehwal Masyarakat Islam Singapura Yacoob Ibrahim mengatakan bahwa media sosial memang dunia anak muda. Karenanya, pendekatan yang diperlukan bukan melarang, melainkan mendorong mereka untuk menyalurkan potensinya secara positif.

Menurut Yacoob, para pemuda Singapura diajak untuk membuat entrepreneurship berbasis teknologi informasi (TI). Mereka diajak membuat aplikasi yang akan memberikan kebaikan kepada umat Islam.

Pengiran Dato Seri Setia Haji Mohammad bin Pengiran Haji Abdul Rahman selaku Menteri Hal Ehwal Ugama Negera Brunei Darussalam menyambut baik program yang sudah dilakukan di Singapura. Menurutnya, kebanyakan pemuda masih sebatas menjadi pengguna TI, bukan sebagai pencipta. Karena itu, upaya untuk mengajak generasi muda lebih produktif harus dijadikan gerakan bersama.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement