Selasa 06 Dec 2016 14:54 WIB

Panglima TNI Sebut Konflik ISIS Bukan karena Agama

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Angga Indrawan
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan konflik Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Timur Tengah itu terjadi bukan karena persoalan agama. Menurut dia, konflik di sana terjadi karena dilatarbelakangi persoalan energi. 

"(Konflik) ISIS itu berlatarbelakang energi. Bohong (kalau) berlatarbelakang agama. Hanya, rekrut orangnya yang berkedok seperti itu," ujar dia, saat membuka agenda pembahasan revisi Undang-undang nomor 15 2003 tentang pemberantasan terorisme, Selasa (6/12).

Gatot melanjutkan, terorisme itu sebetulnya hanya sebagai alat legalitas untuk melancarkan aksinya. "Suriah ini berbatasan dengan Libanon, Turki, dan Israel. Dengan Israel tidak pernah konflik," tambah dia.

Gatot juga mengatakan pimpinan ISIS di Suriah ini jika kembali ke asalnya karena kondisi di sana tidak aman, maka mereka akan kembali ke negara asalnya. Di negara asalnya itulah, mereka beraksi untuk membangun suatu gerakan khilafah. 

Dalam kondisi demikian, menurut Gatot, Indonesia tidak boleh membiarkan itu berkembang karena berbahaya sehingga harus menganggapnya sebagai musuh bersama. Ia juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar jangan sampai kelompok tersebut masuk ke Indonesia.

"Sangat berbahaya iya apabila berkembang. Maka harus membuat bahwa ini adalah musuh bersaman" kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement