REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok meminta agar tidak ada lagi sikap saling menyerang antarpasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur selama masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
"Saya cuma minta, tolong jangan nyerang-nyerang calon yang lain. Untuk apa diserang? Enggak usah nyerang yang lain deh. Untuk apa gitu lho," ucapnya di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/12).
Pejawat itu pun mengimbau kepada para pendukungnya untuk tidak saling menyerang di media sosial dan lebih menjaga etika selama masa kampanye. Selain itu, Ahok pun enggan bila para pendukungnya terlalu memuji dirinya secara berlebihan.
"Terus juga enggak usah mempertahankan saya seolah-olah terlalu mengglorifikasi kayak gitu juga jangan deh, apalagi pakai-pakai agama juga, saya minta tolong jangan deh," ujarnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu meminta kepada tim suksesnya untuk melakukan kampanye yang lebih mengedepankan adu gagasan antarpendukung pasangan calon dibanding saling serang dengan menggunakan berbagai macam isu, terutama isu SARA. "Kalau bicara jujur ya, selama satu bulan ini cuti (kampanye), ada enggak dari tiga calon adu program? Enggak ada lho, jadi bukan lebih baik adu program, yang ada malah saling mem-bully, jelekin, naikin, itu enggak sehat," katanya.