REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Gerak jalan yang diselenggarakan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) cabang Kota Bekasi di Plaza Pemerintah Kota Bekasi, Ahad (4/12) tak biasa sebab dihadiri oleh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi selaku Pembina PGRI Kabupaten Purwakarta menceritakan di hadapan para guru di Kota Bekasi bahwa Kabupaten Purwakarta mencanangkan program belajar antidepresi. Setiap pekan ada satu hari yang dikhususkan untuk berkenalan secara pribadi dengan para orang tua di luar sekolah, sembari guru tetap memonitor tugasnya.
"Hal tersebut akan membuat para siswa belajar mengenal arti dari pengalaman hidup, tidak hanya belajar di ruang kelas yang bisa membuat depresi para siswa, pembelajaran tersebut agar diterapkan di Kota Bekasi," ujar Dedi Mulyadi di Plaza Pemkot Bekasi, Ahad (4/12).
Dedi Mulyadi juga mengenalkan program setiap dua pekan sekali para orang tua murid diajak untuk berdialog di luar pelajaran sekolah. Tujuannya agar si guru mengenal karakter siswa yang dibimbingnya.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menjanjikan kenaikan tunjangan untuk para guru di Kota Bekasi akan mencapai Rp 3 juta per orang. Rahmat menyatakan kenaikan ini merupakan komitmen pemerintah kota untuk mensejahterakan guru dan tenaga pengajar pendidikan di Kota Bekasi.
Rencananya bahkan, kata Rahmat, tunjangan akan dinaikkan menjadi Rp 5 juta per orang pada 2018 mendatang. "Sampai saat ini belum ada di kota maupun kabupaten manapun yang memikirkan tunjangan untuk guru, hanya baru di Kota Bekasi saja" ujar Wali Kota.
Wali Kota Rahmat Effendi, Wakil Wali Kota Ahmad Syaikhu, serta Bupati Purwakarta kemudian melepas para peserta gerak jalan. Gerak jalan diikuti dari para guru di Kota Bekasi dari tiap-tiap kecamatan. Ada hadiah utama perjalanan umroh untuk empat orang dan satu sepeda gunung dari ketiga kepala daerah tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika