Senin 05 Dec 2016 04:12 WIB

Hikmah di Balik Penutupan Kawasan Patung Kuda-Istana Saat Aksi 212

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ilham
 Sejumlah polwan dan Anggota TNI berhijab mengamankan Shalat Jumat saat aksi di Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Jumat (4/11).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Sejumlah polwan dan Anggota TNI berhijab mengamankan Shalat Jumat saat aksi di Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Jumat (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Penasihat Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Habib Muhammad Rizieq Syihab mengatakan, aksi bela Islam jilid III yang berlangsung pada 2 Desember dipenuhi banyak anugerah dari Allah SWT. Menurut dia, banyak hal yang sulit dimasuki nalar dalam aksi itu.

Rizieq mengungkapkan salah satu hal yang menarik baginya. Yaitu, soal adanya polisi yang menutup jalan dari patung kuda hingga istana presiden. Menurut dia, ditutupnya jalan itu malah sangat tepat. Sebab, kalau tidak ditutup, orang akan menunaikan shalat Jumat dengan melampaui batas imam shalat.

"Kalau kita lihat gambar dari atas, posisi imam paling depan itu miring (yang buntutnya ke arah bundaran HI). Dan polisi ada yang menutup jalan dari patung kuda sampai istana," kata dia, Ahad (4/12) dalam agenda evaluasi aksi super damai 2 Desember.

"Mungkin ada yang marah kenapa ini jalan ditutup, tapi kalau saya lihat, itu tepat ditutup karena di situ sebenarnya batas shaf shalat. Kalau misalnya enggak ditutup, dan ada yang shalat sampai ke situ, maka akan melebihi batas imam, dan itu jelas tidak akan sah shalatnya," lanjut Rizieq.

Bagi Rizieq, hal seperti itu datang dari Allah SWT karena tanpa kesadaran sebelumnya. Semua hal yang terjadi dalam aksi bela Islam jilid III itu merupakan anugerah dan hasil rancangan Allah SWT. Sehingga, anugerah lain yang bisa dilihat yakni damainya aksi yang dihadiri jutaan orang itu.

"Manusia berjuta-juta hadir seperti itu tidak terjadi kerusuhan. Ini bukan saja yang pertama sepanjang sejarah Indonesia, tapi juga sepanjang sejarah dunia. Semua satu damai satu tujaun untuk membela Alquran dan Islam," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement