REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kelompok pecinta lingkungan di Kota Tasik Riverside Clean Days meminta adanya peraturan wali kota (perwalkot) guna memberi efek jera pada para pembuang sampah di sungai. Selama ini, Riverside Clean Days menilai pemkot tak mempunyai ketegasan untuk menindak pembuang sampah sembarangan.
Ketua Riverside Clean Days Zebugh El Akbar mengatakan tingkat kesadaran masyarakat dalam membuang sampah masih terbilang rendah. Sehingga ia pun perlu melakukan sosialisasi dan penyadaran agar masyarakat, khususnya yang tinggal di pinggiran sungai tak membuang sampah sembarangan. Ia pun berharap kehadiran Perwalkot bisa mengurangi jumlah sampah yang dibuang sembarangan.
“Kami minta ketegasan dari pemerintah agar yang buang sampah sembarangan bisa dihukum. Kejadian banjir yang sempat terjadi kemarin lalu itu jadi pengingat agar menjaga lingkungan. Kami harap Perwalkot mengandung denda dengan sejumlah uang sesuai dengan jumlah sampah yang dibuangnya supaya yang buang sampah sembarangan bisa kapok,” katanya.
Ia meyakini denda berbentuk uang merupakan strategi tepat agar pembuang sampah sembarangan jera. Sebab dengan akumlasi denda maka bisa menguras kantong orang yang membuang sampah sembarangan.
”Saya kira lebih tepat didenda uang, mereka akan berpikir dua kali membuang sampah sembarangan, soalnya mereka kan takut duitnya habis karena kena denda," ujarnya.
Ia mengingatkan jika tidak ada ketegasan dari pemerintah dan kesadaran masyarakat, maka banjir di Kota Tasik akan memburuk. Selama ini, menurutnya banjir di Kota Tasik terjadi karena sumbatan saluran air. Sehingga perilaku buang sampah sembarangan masih terbilang mengkhawatirkan.
”Lihat saja saluran air sering tersumbat kalau hujan hingga akhirnya bikin genangan. Kita tahu kalau ini tidak diatasi, Kota Tasik bisa terus dilanda banjir dan akan semakin parah," ucapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
