Ahad 04 Dec 2016 18:08 WIB

Aksi 412 Disebut tidak Didukung Jokowi-JK

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Didi Purwadi
Sampah berserakan di sejumlah titik saat aksi parade kebudayaan digelar di Jakarta pada Ahad (4/12).
Foto: Republika/Muhyidin
Sampah berserakan di sejumlah titik saat aksi parade kebudayaan digelar di Jakarta pada Ahad (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, mengkritisi aksi parade kebudayaan bertajuk 'Kita Indonesia' yang digelar di Jakarta pada Ahad (4/12). Hidayat menilai, aksi 412 tidak mendapat dukungan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

''Ketidakhadiran Presiden dan Wakil Presiden pada aksi 412, bisa dimaknai secara politik bahwa keduanya tidak mendukung aksi 412,'' kata Hidayat, saat dihubungi, Ahad (4/12).

Aksi 412 semakin jelas tidak mendapat dukungan dari kepresidenan ketika Jusuf Kalla menyampaikan pendapatnya. JK menyebut aksi 412 yang digelar sejak Ahad pagi itu hanya menghambur-hamburkan uang.

''Apalagi secara terbuka JK menyampaikan bahwa aksi 412 itu hanya menghamburkan uang,'' kata Hidayat. ''Itu pasti bukan Indonesia Kita.''

Inisiator CFD murka dengan aksi 412

Massa aksi 412 diberi uang lelah Rp 200 ribu

Jawaban panitia soal atribut partai di acara aksi 412

HNW juga mengkritisi Aksi 412 yang dinilainya sarat pelanggaran hukum. ''Itu yang terlihat dalam peristiwa hari ini. Apalagi melibatkan perusahaan, BUMN, PNS diwajibkan. Itu kan sebenarnya pelanggaran hukum. Kalau dilihat bahwa mereka menerima bayaran,'' katanya.

Acara parpol di CFD melanggar perda

Warga: CFD harusnya jadi ajang santai keluarga, bukan agenda politik

Usai aksi 412, sampah berserakan dan taman rusak parah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement