REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suasana Parade Kebudayaan yang digelar di sekitar kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (4/12) berubah menjadi ajang kampanye partai politik. Berdasarkan pantauan, ratusan atribut dari sejumlah parpol tampak mendominasi di tengah-tengah massa yang berkerumun di sekitar kawasan tersebut.
Beberapa parpol yang kedapatan membawa alat peraganya dalam acara itu adalah Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Adapun jenis atribut yang mereka tampilkan di sana berupa bendera, umbul-umbul, dan kaos.
Salah satu simpatisan Partai Nasdem, Ketut Rotja (72 tahun), mengaku kehadirannya dalam Parade Kebudayaan di Bundaran HI Jakarta karena digerakkan oleh parpol tersebut. Menurut dia, ada ratusan warga yang diberangkatkan Partai Nasdem dari daerah asalnya, Bali.
"Kami berangkat dari Bali sejak Sabtu (3/12) pagi, dan baru sampai di Jakarta pagi tadi. Ada 50 bus (rombongan Partai Nasdem) yang didatangkan dari Bali," tuturnya kepada Republika.co.id, Ahad (4/12).
Ketut Rotja mengatakan, panitia yang memberangkatkan massa dari Pulau Dewata menjanjikan bakal menanggung biaya transportasi dan konsumsi untuknya dan ratusan warga Bali lainnya selama berada di Ibu Kota.
Kendati demikian, lelaki itu tidak menyebutkan berapa persisnya besaran biaya yang dikucurkan oleh Partai Nasdem untuk kegiatan tersebut. "Saya juga tidak tahu, apakah dana (untuk menggerakan massa) itu berasal dari Partai Nasdem Provinsi Bali atau Partai Nasdem Pusat," ujar pensiunan polisi itu.
Ketut Rotja menuturkan, setelah acara Parade Kebudayaan selesai, dia dan rombongan berencana langsung pulang ke Bali. "Sehabis parade ini, kami langsung bertolak ke Bali," ucapnya.