REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Generasi Muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mensinyalir aksi 412 sebagai bentuk penghindaran pemerintah atas tuntutan umat Islam. Yang lebih parah lagi, menurutnya, pemerintah berupaya memecah belah rakyat dengan ikut mengumpulkan dan melibatkan massa untuk aksi yang dinilai merupaka tandingan dari aksi 212 tersebut.
"Pemerintah mengalihkan isu penistaan agama ke isu anti-kebinekaan dan mengadu warga dengan ummat Islam," kata Ahmad, Sabtu (3/11).
Celakanya juga, itu semua, menurutnya, dilakukan dengan menghamburkan dana yang besar. Pemerintah, juga kata dia, membudayakan rakyat dengan money politic dan menggunakan tangan kekuasaan.
"Peraturan Gubernur pun dilanggar guna memanfaatkan masyarakat yang mau berolahraga di car free day," tambah politisi yang sempat mendesak Golkar mencabut dukungan untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu.
Sebelumnya sejumlah selebaran imbauan untuk mengikuti aksi 412 beredar di kalangan wartawan dan sosial media, baik lembaga setingkat kementerian maupun swasta. Ada pula imbauan dari partai politik pendukung pemerintah terkait aksi tersebut.
Kepolisian RI dikabarkan telah menerima surat pemberitahuan rencana aksi bertajuk "Kita Indonesia" tersebut dan juga memberikan izin.