REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Isu penistaan agama yang sedang menjadi polemik di Tanah Air turut menjadi perhatian mahasiswa Indonesia yang belajar di Pakistan. Sebagai bentuk solidaritas terhadap umat Islam di Indonesia, mereka juga ikut melakukan 'Aksi Bela Islam III 212' di Islamabad, Pakistan, Jumat (2/12) waktu setempat.
Aksi diprakarsai oleh Persatusan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) di Pakistan. Mereka memusatkan aksi di masjid kampus International Islamic University Islamabad.
Melalui siaran pers resmi yang dikirimkan oleh pihak PPMI kepada Republika.co.id, melalui prosedur perizinan pihak kampus, mahasiswa dan anggota PPMI mengenakan pakaian serba putih menuju masjid untuk menggelar acara itu. Khutbah Jumat disampaikan oleh DR Sanullah Al Azhari yang merupakan dosen di kampus tersebut. Materi yang disampaikan mempunyai korelasi dengan konteks isu penistaan agama yang terjadi di tanah air.
Sanullah berpesan agar umat menjaga persatuan dengan menjadikan Aquran dan Sunnah sebagai pedoman. Selain itu, harus bersatu menjaga keduanya dan tidak membiarkan kedzaliman terjadi terhadap kaum Muslim.
Sanaullah juga mendoakan agar Indonesia dan negara mayoritas Muslim lainnya diberi ketentraman dan kedamaian oleh Allah SWT.
Setelah Shalat Jumat, angota PPMI pun mulai merapat dan berkumpul di depan mihrab imam, kemudian mulai melantunkan bacaan Alquran hingga khatam.
Seusai khataman Alquran, mahasiswa Indonesia di Islamabad yang berjumlah sekitar 100-an orang kemudian menggelar doa bersama yang dipimpin oleh Firman Arifandi, salah satu mahasiswa pascasarjana di kampus itu.
Secara keseluruhan, acara berjalan sangat lancar tanpa ada halangan apapun. Karena, pihak kampus telah memberikan izin.
"Hal ini adalah wujud solidaritas kita terhadap aksi damai yang digelar saudara-saudara kita sesama Muslim di Jakarta. Dan, doa itu adalah senjata kuat bagi Muslimin. Semoga Indonesia dijaga oleh Allah," kata Ketua Umum PPMI Pakistan.