REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Sebanyak tiga warga Desa Nglandung, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tertimbun material bangunan rumahnya yang tiba-tiba roboh hingga melukai dua orang di antaranya.
Sekretaris Desa Nglandung Romli, di Madiun, Sabtu, mengatakan, bangunan rumah tersebut adalah milik Tusiran yang roboh pada Jumat (2/12) malam. Saat kejadian, ketiga penghuninya sedang tidur hingga akhirnya mereka tertimbun reruntuhan material.
Ketiga warga yang tertimbun tersebut adalah Tusiran (70) dan Kamsinah (65) serta cucu mereka Aklina Putri (4). Kakek dan nenek tersebut mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya, sedangkan cucunya sempat pingsan, namun sudah membaik.
"Ketiganya sempat dibawa warga ke rumah sakit terdekat, namun kini sudah berada di rumah saudaranya yang tidak jauh dari lokasi karena kondisinya membaik," ujar Romli kepada wartawan.
Atas peristiwa tersebut, pihaknya sudah melapor ke pemerintah daerah setempat untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Ia juga mengusulkan ke pihak terkait agar rumah roboh tersebut dapat dibangun kembali melalui program renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) pada anggaran tahun 2017.
Hingga Sabtu siang, warga sekitar dibantu petugas baninsa dan anggota polsek Geger bergotong-royong membersihkan material bangunan rumah yang runtuh.
Sementara, berdasarkan penuturan keluarga korban, Kalimah, yang rumahnya dekat dengan lokasi, mengatakan, saat roboh ia kebetulan belum tidur ketikat tiba-tiba mendengar suara gemuruh dari arah rumah Tusiran. "Saat saya lihat, bangunan rumah tersebut sudah runtuh dan terdengar suara minta tolong dari dalam reruntuhan," kata Kamilah.
Melihat kejadian tersebut, ia langsung meminta pertolongan tetangga sekitar untuk mengevakuasi Tusiran bersama istri dan cucunya. "Semua tetangga terdekat saya ketok pintunya supaya datang menolong. Warga yang datang langsung menolong Tusiran, istrinya, dan cucunya untuk dibawa keluar dari reruntuhan batu bata, kayu, dan material bangunan lainnya," kata dia.
Meski mengalami luka di bagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya, namun kondisi Tusiran dan istrinya, Kamsinah mulai membaik. Sedangkan cucunya sempat pingsan saat dibawa ke rumah sakit, namun kondisinya secara umum stabil.
Sekdes Romli menambahkan, warga desa sekitar diimbau waspada dengan hujan deras dan angin besar yang masih terjadi di saat musim hujan. Sebab, hujan deras dan angin kencang tersebut rawan menimbulkan bencana alam, seperti banjr, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Data BPBD Kabupaten Madiun mencatat, tingginya curah hujan hingga Januari 2017, maka membuat Pemkab Madiun menetapkan Kabupaten Madiun siaga bencana hingga 31 Desember 2016.