Sabtu 03 Dec 2016 16:25 WIB

Panitia Bantah Aksi Parade Kebudayaan 412 Sebagai Aksi Tandingan 212

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Aksi Super Damai 212 : Foto aerial ribuan umat Islam melakukan zikir dan doa bersama saat Aksi Bela Islam III di kawasan Bundaran Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (2/12).
Foto: Republika/Prayogi
Aksi Super Damai 212 : Foto aerial ribuan umat Islam melakukan zikir dan doa bersama saat Aksi Bela Islam III di kawasan Bundaran Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Parade Kebudayaan yang akan diselenggarakan pada Ahad (4/12) besok di kawasan Car Free Day Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, bukanlah sebagai aksi tandingan terhadap aksi superdamai 212 di silang Monas pada Jumat (2/12) kemarin.

Ketua Panitia Parade Kebudayaan, Viktor S Laiskodat membantah bila ada yang mengatakan kegiatan ini merupakan aksi tandingan 212. Ia menegaskan, kegiatan parade kebudayaan besok bukan demo tapi pagelaran kebudayan sekaligus refleksi akhir tahun. 

Ia meminta kepada media untuk tidak membandingkan dan ditanding-tandingkan antara aksi 212 pada Jumat (2/12) kemarin dan Ahad (4/12) esok. "Memang nggak ada tanding-tandingan, emang urusan apa perlu kita tanding-tandingkan. Beda dong, besok itu refleksi akhir tahun dan pesta budaya, sedangkan di Monas itu aksi ibadah," kata dia kepada Republika.co.id, Sabtu (3/12).

Ia menegaskan kegiatan parade kebudayaan besok lebih kepada pesta rakyat dan refleksi akhir tahun dari seluruh komponen bangsa, baik artis atau pun tokoh. "Jadi tidak ada kampanye atau pun demo," ujarnya. 

Karena memang di kawasan Car Free Day tidak boleh digunakan untuk kampanye. Kalau ada selebaran Parade Kebudayaan yang menyatut tulisan dukungan terhadap pasangan calon Gubernur DKI tertentu, Viktor menegaskan itu bukan dari panitia. Itu dari orang yang memang bertujuan tidak benar atas kegiatan parade Kebudayaan besok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement