REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kementerian Sosial akan meluncurkan kartu identitas disabilitas pada puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional 3 Desember 2016. "Puncak kegiatan Hari Disabilitas Internasional dilaksanakan di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Jumat (2/12).
Menurutnya, kartu penyandang difabel itu bentuknya sama dengan kartu program keluarga harapan (PKH). Bedanya pada kartu itu terdapat lambang identitas disabilitas internasional menggunakan kursi roda.
"Penyandang disabilitas berat berarti mengalami dua disabilitas yakni fisik dan intelektual," katanya.
Selama ini, katanya, berdasarkan data terdapat 22.500 penyandang disabilitas berat yang mendapatkan asistensi sosial penyandang disabilitas berat (ASPDB).
Dari data yang masuk yang akan terima ASPDB dalam bentuk kartu keluarga sejahtera (KKS), ASPDB bulan ini bertambah 125 ribu sehingga jumlahnya menjadi 147.500.
"Jadi kartu identitas disabilitas berat yang akan kita luncurkan pada puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional sebanyak 147.500," katanya.
Ia mengatakan, bantuan yang diterima ASPDB sebesar Rp300 per bulan, tapi tahun ini mereka hanya menerima 10 bulan karena adanya efisiensi anggaran.Sedangkan yang masuk KKS ASPBD setiap bulan mendapat Rp200 ribu selama 12 bulan, harapannya ke depan tidak ada lagi efisiensi anggaran.
Mensos mengatakan, kartu disabilitas dapat digunakan untuk apa saja sesuai kebutuhan para penyandang disabilitas berat. Misalnya, kebutuhan untuk ke rumah sakit treatment dan kebutuhan lainnya.
"Sementara untuk kebutuhan bantuan bagi para penyandang disabilitas di daerah didistribusikan sesuai dengan kebutuhaan atau usulan masing-masing daerah," katanya.