Jumat 02 Dec 2016 21:19 WIB

Banjir Bojonegoro Siaga Kuning

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ilham
Seorang ibu bersama anaknya berada di atas rakit saat melintasi banjir di Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (2/12).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Seorang ibu bersama anaknya berada di atas rakit saat melintasi banjir di Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Status banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro siaga kuning atau tinggi muka air (TMA) di bawah 15 meter. Pada Jumat (2/12) pukul 19.00 WIB, TMA tercatat di posisi 14,95 meter.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Djoko Susilo, memperkirakan ketinggian air akan berangsur turun. "Berdasarkan perkiraan dari hulu akan semakin surut, tapi hari ini Bojonegoro masih hujan terus," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (2/12).

Djoko menambahkan, jumlah warga yang mengungsi sementara ini masih 817 jiwa. Lokasi mengungsi dipusatkan di gedung serbaguna Jalan KH Mas Mansyur serta sebagian warga di Tanggul Mejo, dan Cangaan Kanor.

Dapur umum didirikan di posko pengungsian di gedung serbaguna tersebut. Sedangkan di lokasi lainnya didirikan dapur komunitas oleh warga merata di hampir semua wilayah terdampak banjir. Kebutuhan logistik disuplai oleh BPBD Bojonegoro dan Disnakertrans.

Bantuan logistik meliputi beras, lauk pauk, mie instan, kecap sarden, minyak goreng, dan bahan pokok lainnya. "Bantuan logistik cukup, untuk masyarakat terdampak cukup. Sementara ini bantuan dari BPBD Bojonegoro," katanya.

Banjir di Bojonegoro telah menggenangi rumah warga, lahan pertanian, dan fasilitas umum. Data kerugian sampai saat ini sekitar Rp 30 miliar. Bangunan sekolah yang tergenang meliputi sembilan TK, delapan SD, dan tiga SMP. Selain itu, hewan ternak yang terdampak sebanyak 748 ekor, didominasi sapi.

"Kerugian ini paling banyak di sektor pertanian, banyak sawah, ada padi yang mau panen dan padi mau tanam," jelasnya.

Hingga saat ini, laporan korban meninggal tercatat seorang anak yang terseret arus saat bermain di selokan. Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, banjir di Bojonegoro hingga Jumat pukul 13.00 WIB telah menggenangi 86 desa di sembilan kecamatan.

Rumah yang tergenang sebanyak 7.145 rumah. Selain itu, banjir juga menggenangi sawah 4.383 hektare. Fasilitas umum lainnya yang tergenang, yakni tujuh masjid, 24 musala, dan 59 jembatan. "Rata rata ketinggian air di rumah warga antara 10-90 sentimeter," ujarnya melalui keterangan resmi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement